> >

Gawat! 5 Provinsi Ini Catat Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 Lebih dari 1.000, Mana Saja?

Update corona | 8 Juni 2021, 01:05 WIB
Pos penyekatan di pintu Jembatan Suramadu sisi Surabaya dijaga ketat pasca terjadi lonjakan kasus Covid-19 dii Pulau Madura, terutama di Kabupaten Bangkalan, Minggu (6/6/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lima provinsi di Indonesia mencatatkan kenaikan kasus aktif Covid-19 yang cukup tinggi yakni lebih dari 1.000 kasus.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut kelima provinsi itu mengalami kenaikan signifikan kasus positif Covid-19 dalam lima pekan terakhir.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito menyebut, kelima provinsi tersebut yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Aceh, dan Sumatera Barat.

Berbicara dalam rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan YouTube Pusdalops BNPB, Senin (7/6/2021), Ganip mengatakan, secara nasional, kasus aktif Covid-19 terus meningkat. Selama empat hari terakhir, kasus aktif meningkat hingga 12,5 persen dan kini berada di angka 98.455 kasus.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Berikan Bantuan Logistik ke Kelurahan Kayu Putih, Usai 22 Warga Positif Covid-19

Bersamaan dengan itu, ada 20 provinsi yang menunjukkan peningkatan persentase kematian selama 5 minggu ke belakang.

Selanjutnya, terdapat 7 provinsi yang mencatatkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di atas 50 persen.

“Ketujuhnya yakni Kepulauan Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Gorontalo, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh,” imbuh dia.

Lalu, ungkapnya, ada sembilan provinsi dengan persentase BOR di ruang ICU yang melebihi 50 persen yaitu Riau, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Bengkulu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan DI Yogyakarta.

Dengan adanya data ini, Ganip meminta jajarannya meningkatkan pengawasan dan pengendalian pandemi.

"Kita semua harus benar-benar mewaspadai, benar-benar hati-hati di dalam melakukan langkah-langkah untuk bisa mengendalikan lonjakan kasus pasca liburan ini," ujarnya.

Baca Juga: Tim Satgas Covid-19 Lakukan Tracing pada Keluarga Guru SMA 4 Kota Pekalongan

Untuk menekan angka kasus aktif dan kematian, kata Ganip, diperlukan sejumlah pembenahan manajemen penanganan pandemi.

Misalnya, mengoptimalkan peran posko penanganan Covid-19 yang ada di daerah selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Lebih lanjut Ganip mengatakan, posko penanganan Covid-19 memiliki sejumlah fungsi di antaranya pencegahan, pemantauan, dan pendisiplinan protokol kesehatan.

Kemudian, fungsi penanganan berupa peningkatan jumlah testing dan tracing warga yang diduga terinfeksi Covid-19.

Lalu fungsi pembinaan berupa sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama.

Baca Juga: Pasca Lebaran Kasus Covid-19 Di Kota Semarang, Naik

"Tidak kalah penting kita harus bisa mengevaluasi terus dan memastikan ketersediaan tempat tidur untuk penanganan Covid-19, baik itu tempat tidur isolasi dan ICU," kata Ganip.

Berikutnya, fungsi pemantauan dan evaluasi terkait perkembangan kasus aktif, angka kesembuhan, persentase kematian, hingga bed occupancy rate.

"Daerah juga harus menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat, rumah-rumah yang ditentukan untuk shelter atau untuk menampung warga masyarakat yang terkena ataupun terdampak dari Covid," tandas dia.

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU