Prabowo Berencana Beli Alutsista Senilai Rp1.700 Triliun, Fadli Zon Sebut itu Sebuah Terobosan
Politik | 7 Juni 2021, 20:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang digawangi oleh Prabowo Subianto berencana membeli Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) senilai Rp1.700 triliun. Pembelian itu untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menilai pembelian itu sebagai sebuah terobosan yang baik. Sehingga, dirinya mengimbau kepada seluruh kalangan untuk menilainya sebagai upaya Prabowo dalam memperkuat pertahanan sebuah negara.
"Rencana Menteri Pertahanan adalah terobosan penting untuk modernisasi alpalhankam," kata Fadli dalam akun Twitter @fadlizon, Senin (7/6/2021).
Ia menyebut terjadinya polemik yang terjadi di masyarakat sekarang ini karena adanya kesimpangsiuran informasi.
Baca Juga: Emil Salim Kritik Prabowo soal Anggaran Alutsista Rp 1.700 Triliun: Urgenkah?
"Saya melihat, sumber kesalahpahaman itu ada tiga. Pertama, orang hanya melihat total besaran anggarannya, yang mencapai Rp1.760 triliun, tapi tidak memerhatikan skemanya," ujarnya.
Ia menambahkan, kedua, orang melupakan jika ini adalah proyek strategis untuk jangka waktu dua puluh lima tahun. Dan ketiga, orang juga lupa, semua itu barulah draf rencana Pemerintah.
Di luar tiga hal tersebut, banyak orang juga lupa, jika saat ini Indonesia berada di tahap akhir program Minimum Essential Force (MEF), yang telah dimulai sejak 2009 silam.
"MEF adalah program yang dirancang untuk memodernisasi kekuatan pertahanan kita. MEF dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap I (2009-2014), Tahap II (2014-2019), dan Tahap III (2019-2024)," katanya.
Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, dalam tiap tahap MEF, Pemerintah menganggarkan kurang lebih sebesar Rp150 triliun untuk belanja alutsista. Sehingga, kurang lebih tiap tahun anggarannya adalah Rp30 triliun.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV