Politikus PKS di DPR: KASAD Berpeluang Besar Gantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Hukum | 3 Juni 2021, 13:23 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyebut peluang KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa amat besar menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera yang terpilih sebagai anggota DPR dari wilayah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Klaten ini menjelaskan, alasannya karena mantan Pangkostrad tersebut merupakan prajurit paling senior bila dibandingkan dengan dua kepala staf lainnya. Diketahui, dia merupakan lulusan Akmil angkatan 1987, sementara KASAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KASAU Marsekal Fadjar Prasetyo adalah lulusan angkatan 1988.
"Kalau kepala staf dari ketiga ini yang sudah cukup senior adalah Andika. Di samping dia sudah menjadi kepala staf cukup lama, yang lain baru saja. Jika ini kembali ke darat, Andika sangat berpeluang menurut saya," kata Abdul kepada Kompas TV, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Prediksi Politikus DPR Ini Panglima TNI dari Matra Laut atau Darat
Selain itu, dia menilai, menantu dari Hendropriyono itu juga memiliki kepribadian yang baik dalam berkomunikasi. Nantinya, diharapkan kepemimpinan Andika di dalam tubuh TNI dapat memberi angin segar terhadap perbaikan di lembaga militer tersebut.
"Orangnya juga baik, tegas, supel, dan komunikasinya bagus," ujarnya.
Meski begitu, kata dia, semua matra tetap memiliki peluang yang sama, karena itu merupakan hak prerogatif dari seorang Presiden Joko Widodo dalam memilih rekan kerjanya.
"Semua ada di prerogatif presiden. Ada dua cara: prerogatif presiden dan urutan atau bergilir (matra)," katanya.
Sebelumnya, Pengamat militer Aris Santoso pernah menyebut, Jenderal Andika paling berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya, terutama karena kepopulerannya di media.
Baca Juga: Video Ketegasan KSAD Andika Perkasa Viral Jelang Panglima TNI Hadi Tjahjanto Pensiun
Selain itu, Andika dianggap berhasil melakukan berbagai terobosan.
“Andika berhasil memberi solusi cepat bagi problem berlarut di TNI AD, yaitu surplus pati yang sudah berlangsung bertahun-tahun,” tulis Aris Santoso dalam kolom DW.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV