Menag: Tak Hanya Terkendala Kepastian Kuota, Akses Penerbangan ke Arab Saudi Masih Tertutup
Berita utama | 1 Juni 2021, 12:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV– Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kendala pemberangkatan calon jemaah haji dari Indonesia ke tanah suci, tak hanya mengenai kepastian jumlah kuota, tapi juga akses penerbangan ke Arab Saudi.
Menurut dia, Indonesia masih menunggu kepastian dibukanya akses penerbangan. Sebab, Arab Saudi membatasi akses penerbangan dari 20 negara, termasuk Indonesia, selama pandemi Covid-19.
“Tadi informasi kita tidak mendapat kuota, dari mana kita tidak boleh masuk?” tanya Menag Yaqut Cholil Qoumas, Senin (31/5/2021).
Menurut Yaqut, sejauh ini informasi yang beredar hanyalah soal pembatasan perjalanan dan bukan kuota jemaah haji saja.
“Kalau informasi yang beredar, dari 20 negara yang di-banned itu, 11 yang boleh, 9 belum termasuk Indonesia. Itu untuk penerbangannya bukan untuk (kuota) ibadah haji, itu harus dicatat, itu untuk penerbangannya,” jelas Menag.
“Kuota dari mana, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang memiliki misi haji yang sekarang dapat kuota haji. Karena kuota haji itu tergantung pada pemerintah Saudi dan pemerintah Saudi belum mengumumkan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Arab Saudi Tak Kunjung Beri Kepastian Kuota, Menag Bakal Temui Jokowi Bahas Kepastian Haji 2021
Untuk itu, Menag Yaqut menyarankan terkait informasi kuota haji bagi Indonesia sebaiknya menunggu dari hasil resmi.
“Kalau soal keputusan apakah Indonesia akan memberangkat haji, kita tunggu, 1-2 hari ini akan mendapatkan keputusan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendapatkan informasi jika Indonesia tidak bisa memberangkatkan Jemaah calon haji karena terkendala vaksin.
Pasalnya, vaksin Sinovac yang telah dibeli pemerintah hingga kini belum terdaftar dalam list sertifikasi WHO sehingga ditolak oleh pemerintah Arab Saudi.
“Ya sementara kita nggak usah bahas itu dulu, karena informasi terbaru yang kita dengar bahwa kita nggak dapat kuota haji,” katanya.
Dengan fakta penolakan Arab Saudi memberi kuota bagi Jemaah calon haji Indonesia, Sufmi berharap pemerintah menjadikan ini sebagai pelajaran.
Baca Juga: Jamaah Calon Haji Indonesia Terancam Batal, Anggota DPR Minta Presiden Turun Tangan
“Ini untuk pelajaran juga bagi kita, supaya soal vaksin ini kita akan lebih perhatikan agar tidak terjadi hal-hal seperti ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, Arab Saudi sejauh ini mensyaratkan jemaah haji yang nantinya dibolehkan menunaikan ibadah haji bila sudah mendapat sejumlah vaksin di antaranya Pfizer, Moderna, Johnson and Johnson, dan AstraZeneca.
Sementara di Indonesia, sebagian besar masyarakat yang menjalani vaksinasi mendapatkan vaksin Sinovac.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV