Presiden Jokowi Sampaikan 3 Langkah Fundamental untuk Tercapainya Pembangunan Hijau di KTT P4G
Berita utama | 31 Mei 2021, 11:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menilai perlu dilakukan langkah-langkah fundamental untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 Summit yang digelar di Korea.
“Pertama, kita harus mewujudkan enabling environment yang mendorong sinergi antara investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan hijau,” kata Presiden Jokowi, Senin (31/5/2021).
“Indonesia telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah Nasional,” tambahnya.
Baca Juga: Disebut Paling Bertanggung Jawab, Presiden Jokowi Diminta Lantik Semua Pegawai KPK Jadi ASN
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia juga telah meluncurkan undang-undang Cipta Kerja.
“Sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memastikan agar kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat tidak merugikan lingkungan,” ujarnya.
Kedua, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia mendorong inovasi dalam memobilisasi sumber daya pendukung bagi implementasi pertumbuhan hijau. Ketersediaan dukungan pendanaan dan transfer teknologi merupakan kunci sukses bagi pembangunan hijau, bagi netralitas karbon.
“Oleh karena itu Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, Indonesia tengah mengembangkan Kawasan Industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan,” jelasnya.
“Indonesia juga memiliki visi untuk membangun pasar karbon dan akan menjadi pemilik stok karbon terbesar di dunia,” tambahnya.
Ketiga, Presiden Jokowi menilai perlu dilakukan penguatan kerjasama konkrit yang bisa segera efektif dilaksanakan dan bisa berkelanjutan.
Baca Juga: Abdee Slank: Relawan Jokowi, Tolak Jadi Kepala Bekraf, Kini Komisaris PT Telkom
“Kita harus menghindari proteksionisme yang berkedok isu lingkungan, parameter Pro- Lingkungan harus jelas serta dijalankan secara jujur dan transparan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menambahkan kerjasama dan upaya bersama untuk menyelesaikan masalah menjadi syarat fundamental bagi kesuksesan ekonomi hijau. Apalagi di saat dunia dalam masa pemulihan pandemi sekarang ini.
“Dan saya tegaskan bahwa Indonesia berkomitmen tinggi untuk bersama-sama dunia mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan inklusif dan berketahanan,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi berterimakasih kepada Korea yang tetap menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 Summit meski di tengah situasi yang sangat menantang.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV