> >

Kabaintelkam Bongkar Identitas KKB yang Aktif: Mereka Bertanggung jawab atas Kekerasan di Papua

Peristiwa | 29 Mei 2021, 08:53 WIB
Ilustrasi sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tampak membawa senjata. (Sumber: Istimewa via TribunPapua.)

Baca Juga: Tanggapi Tantangan Perang Pimpinan KKB, Kapolda Papua: Kita Kedepankan Cara Persuasif

Lebih lanjut, Paulus menuturkan kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.

"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," tegas dia.

Meski begitu, Paulus menilai ada dampak negatif menyusul keputusan labelisasi terorisme kepada KKB di Papua oleh pemerintah.

Dampak negatif yang pertama, kata Paulus, sentimen negatif terhadap pemerintah pusat dan pendatang semakin menguat. Termasuk dengan berbagai agenda penting pemerintah di Papua.

Baca Juga: Ini Peran Anggota KKB Papua Anak Buah Terinus Enumbi yang Ditangkap Satgas Nemangkawi di Puncak Jaya

"Ada sentimen negatif yang muncul yang pertama menguatnya sentimen terhadap pemerintah pusat/Jakarta dan pendatang juga menguatnya penolakan RUU Otsus Papua dan agenda nasional penting lainnya di Papua," tambah dia dalam kesempatan yang sama.

Menurut Paulus, labelisasi teroris juga dapat dikhawatirkan menjadi stigma umum bagi orang asli Papua (OAP). Termasuk kekhawatirkan adanya kelompok yang memanfaatkan isu ini sebagai propaganda.

"Stigma teroris dikhawatirkan menjadi stigma umum bagi OAP dan digiring oleh kelompok pegiat HAM, state actor, semakin gencar melakukan propaganda di level internasional yang menyudutkan pemerintah Indonesia," ungkap dia.

Paulus menuturkan labelisasi ini juga dikhawatirkan dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyudutkan pemerintah.

"Usaha usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah berupa dialog, pembangunan, merangkul pihak pro M dan lain-lain seolah tidak pernah ada dan tidak pernah disuarakan," tandas dia.

Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU