Keterisian Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 Naik 14,2 Persen, Satgas: Ini Alarm Keras!
Update corona | 29 Mei 2021, 01:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan terkait tren keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 pasca periode Idulfitri 2021.
Wiku menyebut, secara nasional keterpakaian tempat tidur di rumah sakit mengalami peningkatan hingga 14,2 persen sejak sepekan terakhir.
"Di tingkat nasional keterpakaian tempat tidur mengalami peningkatan sebesar 14,2 persen terhitung dari 20 Mei dibandingkan dengan tanggal 26 Mei 2021," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Jumat (28/5/2021).
Menurut penuturannya, pada 20 Mei jumlah keterpakaian tempat tidur ruang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia adalah 20.560 tempat tidur.
Namun angka tersebut meningkat menjadi 23.488 tempat tidur pada tanggal 26 Mei 2021.
Baca Juga: Video Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet Hoax, Begini Penjelasan Satgas
Wiku menyebut, peningkatan keterpakaian tempat tidur ruang isolasi tersebut dikontribusikan oleh lima provinsi dengan kenaikan 18 sampai 23 persen pada rentang waktu yang sama.
Adapun lima provinsi yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan DI Yogyakarta.
"DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar 23,7 persen dari sebelumnya pada 21 Mei hanya 3.108 menjadi 3.846 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei 2021," jelas Wiku.
Sementara Jawa Barat mengalami kenaikan 20,3 persen dari 3.003 tempat tidur terisi jadi 3.615 tempat tidur.
Kemudian Jawa Tengah naik 23,13 persen, dari sebelumnya hanya 2.567 tempat tidur isolasi terisi menjadi 3.161.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Satgas Lakukan Penyekatan
Selanjutnya Banten mengalami kenaikan 21,2 persen dari 816 menjadi 959 tempat tidur isolasi terisi. Terakhir DIY yang mengalami kenaikan 18,18 persen dari 495 menjadi 585 tempat tidur isolasi terisi.
"Data yang saya sampaikan menandakan terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada enam hari terakhir, utamanya yang membutuhkan perawatan di ruang isolasi baik di tingkat nasional maupun di lima provinsi ini," tegas dia.
Lebih lanjut Wiku menekankan kondisi ini merupakan alarm keras bagi semua pihak, khususnya untuk provinsi yang berada di Pulau Jawa.
"Ini adalah alarm keras untuk kita semua. Terutama untuk provinsi-provinsi yang berada di Pulau Jawa," ucap Wiku.
Baca Juga: Satgas Ciasem Subang Temukan 19 Warga Positif Covid-19
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan kepada warga yang baru saja pulang berpergian untuk melakukan karantina mandiri 5x24 jam.
Sementara pemerintah daerah diimbau untuk memantau berjalannya operasionalisasi fungsi posko di tingkat desa atau keluaran di masing-masing wilayahnya.
"Posko ini berperan penting untuk memantau karantina mandiri warga yang baru pulang berpergian, serta memantau kasus positif baru yang ditemukan di wilayahnya sehingga dapat ditangani sedini mungkin," paparnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Tegaskan Kasus Pembekuan Darah Tak Terkait Vaksin AstraZeneca
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV