> >

Kebocoran Data Kependudukan, KSP Imbau BPJS Kesehatan Perbaiki Sistem TI

Peristiwa | 25 Mei 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi: Kantor BPJS Kesehatan Pamekasan ramai dikunjungi warga. BPJS Kesehatan diklaim memiliki utang ke RSUD Pamekasan sebesar Rp 8 miliar. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk segera melakukan perbaikan pada sistem teknologi informasi.

Permintaan Ade ini merespons terkait dugaan kasus kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia, menurutnya jebolnya data merupakan hal yang serius dan perlu menadapatkan prioritas penanganan. 

"Meminta kepada BPJS Kesehatan agar dapat menyelesaikan dan memperbaiki sistem IT-nya agar tidak mudah datanya dijebol kembali," kata Ade Irfan dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (25/5/2021).

Selain itu Iran juga mengimbau kepada penyelenggara jasa pelayanan lainnya yang telah menghimpun data dari masyarakat untuk melakukan sistem pengamanan yang berlapis terkait penggunaan data.

"Agar tidak mudah diakses dan dijebol oleh pihak lain untuk kepentingan-kepentingan kejahatan," tegas Irfan. 

Baca Juga: Polisi Sudah Buat Jadwal Pemanggilan Dirut BPJS Kesehatan Terkait Kebocoran 279 Juta Data Penduduk

Mengingat data merupakan salah satu sumber vital yang bisa digunakan untuk kejahatan siber. Pihak tertentu bisa menyalahgunakan data yang ada untuk tindakan-tindakan ilegal yang akan sangat merugikan.

Lebih lanjut dia mengungkapkan dalam kasus tersebut, penelusuran sumber data menjadi penting, agar data yang sudah terlanjur bocor tidak disalahgunakan oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Oleh sebab itu, Ade Irfan meminta pihak kepolisian berperan aktif dalam mengungkap dan menelurusuri sumber data 279 penduduk Indonesia yang diduga bocor tersebut. 

"Saya yakin Polri mampu menelusuri sumber kebocoran 279 juta data kependudukan yang sangat meresahkan masyarakat. Kepolisian agar dapat menindak secara tegas pihak-pihak yang dengan sengaja membocorkan data-data tersebut," ucap Ade.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU