> >

Budayawan Ingatkan Sosialisasi BLU Borobudur ke Masyarakat Pariwisata

Wisata | 22 Mei 2021, 18:38 WIB
Candi Borobudur dipotret dari kejauahan (Sumber: (KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN))

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Otorita Borobudur (BOB) akan berubah bentuk jadi badan layanan umum (BLU). Namun, pengembangan pariwisata tersebut diharapkan tetap mengedepankan budaya lokal.

Hal tersebut diungkapkan oleh budayawan penggagas Ruwat Rawat Borobudur Sucoro yang menegaskan, perubahan bentuk pengelolaan kawasan Candi Borobudur semestinya selalu mengedepankan pelestarian kebudayaan dan kearifan lokal, dilansir dari Kompas.id (22/5/2021).

Penduduk serta komunitas budaya setempat yang hidup di sekitar kawasan sebaiknya dilibatkan aktif dalam setiap kebijakan pengembangan pariwisata.

”Pariwisata berbasis budaya semestinya selalu menjadi fokus utama. Isu-isu seperti itu harus selalu didengar oleh pemerintah,” ujar Sucoro.

Baca Juga: Final, Badan Otorita Borobudur Berubah Bentuk Jadi BLU

Menurutnya, adanya dua BLU di kawasan Candi Borobudur seharusnya disosialisasikan ke penduduk dan komunitas budaya. Apalagi, BLU BOB yang kabarnya segera ditetapkan dalam kurun waktu satu-dua bulan mendatang.

”Kalau tidak ada sosialisasi masa transisi menuju BLU, masyarakat sekitar bisa tidak siap,” kata Sucoro.

Sebelumnya, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita mengatakan, BOB merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ada beberapa urgensi penetapan BOB menjadi berbentuk BLU. Salah satu urgensinya adalah fleksibilitas anggaran dan operasional.

Perubahan menjadi BLU tersebut nantinya dapat memanfaatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) untuk menangani biaya atau kejadian yang sulit diprediksi. Kerja sama komersial yang semula tidak bisa dilakukan karena berbentuk satuan kerja kini hal itu dapat terjadi karena bentuk BLU.

Baca Juga: Wisata Borobudur Highland Ditargetkan Rampung Tahun 2024

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU