Peningkatan Kualitas di Jalan Pansela Dikebut Guna Hidupkan Potensi Pesisir Selatan Jawa
Indonesia update | 20 Mei 2021, 09:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah kini tengah mengebut pekerjaan peningkatan kualitas Jalan Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang memiliki panjang 1.604 kilometer.
Membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur, proses peningktaan kualitas layanan di jalan tersebut saat ini telah mencapai 99,6 kilometer ruas jalan, yang terbagi ke dalam sembilan seksi.
Seksi 1 dan 2 di wilayah Jawa Tengah sepanjang 10,65 kilometer, Seksi 3, 4, dan 5 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 17,32 kilometer, dan Seksi 6, 7, 8, dan 9 di wilayah Jawa Timur sepanjang 71,69 kilometer.
Baca Juga: Untuk Rumah Subsidi yang Berkualitas, Kementerian PUPR Siapkan Pelatihan 3.000 Tenaga Kerja
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Kementerian PUPR, Achmad Subki menyebutkan empat seksi jalur Pansela di Jawa Timur tersebar di berbagai daerah.
Seksi 6 sepanjang 17,78 kilometer berada di Ruas Prigi–Batas Kabupaten Tulungagung-Kretek-Brumbun, dan Seksi 7 sepanjang 12,85 kilometer berada di ruas Batas Kabupaten Tulungagung-Serang-Batas Malang.
Sementara untuk Seksi 8 Ruas Jarit-Puger 23,18 kilometer dan Seksi 9 Ruas Simpang Balekambang-Kedungsalam 17,87 kilometer.
Baca Juga: Kemenhub Susun Peta Jalan untuk Percepat Penerapan Kendaraan Listrik di Indonesia
Achmad menambahkan, hingga pekan kedua Mei 2021, progres konstruksi di Seksi 6 sudah mencapai 31,63 persen.
"Meskipun di kontrak paket pekerjaan tersebut dijadwalkan selesai pada April 2023, namun pihaknya tengah bekerja keras agar dapat rampung pada akhir Desember 2022," ujar Achmad.
Sebagai daerah perbuktan dengan topografi yang luar biasa, Seksi 6 sendiri akan menjadi penghubung dua objek wisata yang cukup terkenal yakni Pantai Gemah dan Pantai Prigi.
Baca Juga: Maruf Amin: Pembangunan di Papua Gunakan Pendekatan Kesejahteraan, Bukan Keamanan
Oleh karena kondisi tersebut, dalam pengerjaaanya pun dilakukan dengan teknologi metode blasting (peledakan) yang bisa mempercepat waktu pengerjaan.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan di Provinsi Jawa Timur, material hasil proses peledakan tersebut akan digunakan sebagai rest area dan agro park.
Baca Juga: Menhub: Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida Ditargetkan Selesai Awal Tahun 2022
Sementara itu, pekembangan pekerjaan di Seksi 7 saat ini sudah mencapai 53,01 persen dan ditargetkan rampung pada Februari 2022.
Dengan pekerjaan utamanya adalah tanah galian, timbunan, dan jenis perkerasannya menggunakan aspal, serta pembangunan dua jembatan yaitu Jembatan Kenongo dan Jembatan Watusewu yang menggunakan jenis rangka baja dan kombinasi girder.
Baca Juga: Gubernur DIY Dukung Pembangunan Asrama Haji di Kawasan Bandara YIA Kulon Progo
Semakin ditingkatkannya kualitas jalur Pansela Jawa, harapannya konektivitas daerah di pesisir Selatan Jawa dapat semakin lancar, di samping potensi wisata di dalamnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun menyatakan akan terus mempromosikan jalur Pansela Jawa supaya semakin banyak orang yang tertarik melewatinya
"Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata,” kata Basuki, dikutip Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Memberi Pelajaran Luar Biasa dalam Perencanaan Pembangunan
Dengan demikian, dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.
Penanganannya dilakukan melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019-Februari 2023.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV