Pandemi Belum Berakhir, Presiden Jokowi Minta Pemda Tingkatkan Konsolidasi Tekan Penularan Covid-19
Berita utama | 20 Mei 2021, 08:22 WIBRIAU, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa potensi pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi, perlu ditingkatkan konsolidasi berbagai perangkat daerah dalam menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Pernyataan tersebut disampailkan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Riau yang diadakan di Gedung Daerah Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Rabu (19/5/2021).
“Kita memiliki yang namanya Babinsa, Bhabinkamtibmas, ada lurah, RT, dan RW. Ini yang harus digerakkan,” ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Minta Dukungan hingga Sebut Indonesia Saudara
“Begitu ada satu kasus positif di sebuah RW langsung isolasi di situ. Kalau berat, bawa ke rumah sakit,” tambah Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan, penerapan program PPKM mikro sejauh ini berhasil menekan kasus penyebaran di sejumlah daerah.
Kendati demikian, Presiden menekankan untuk tidak lengah dan kehilangan kewaspadaan dalam menangani pandemi yang juga melanda 215 negara di dunia.
“Kenapa saya datang ke Riau ini? Karena ingin mengingatkan betapa kita perlu bekerja bersama-sama,” ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Vaksin Gotong Royong Terkendala Suplai, Target 30 Juta Baru Masuk 420 Ribu
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mencermati jumlah kasus positif di Provinsi Riau yang meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Ia mengingatkan pentingnya perangkat daerah untuk selalu memantau parameter atau indikator pengendalian pandemi untuk daerah masing-masing.
Sehingga bisa bersegera menyiapkan langkah taktis dan terukur dalam menekan penyebaran kasus di wilayah mereka.
“Saya datang ke daerah, tidak di Sumatera, saya tanya tidak tahu (angka parameter). Kalau angka-angka saja tidak tahu, bagaimana menyelesaikannya? Termasuk Pangdam dan Kapolda juga akan saya tanya, kondisi kasus aktif berapa? Semua bekerja bersama-sama,” tuturnya.
Baca Juga: Kasus Aktif di Riau Tinggi, Presiden Jokowi Minta Menkes Kirim Vaksin Lebih Banyak
Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi juga mendorong Pemda Riau untuk dapat merespons kasus-kasus penularan pandemi dengan melakukan testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran), dan treatment (perawatan). Termasuk, memantau tingkat keterisian tempat tidur perawatan atau bed occupancy ratio di tiap-tiap rumah sakit yang ada di daerah.
“Riau berada di nomor dua (peringkat BOR) setelah Sumatera Utara. Sumatera Utara 55 persen, di Riau 53 persen, meski tadi dilaporkan sudah turun di angka 47 persen. Tapi perlu diturunkan lagi karena BOR nasional adalah 29 persen,” ujar Presiden.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV