> >

Wimar Witoelar Meninggal Dunia Didiagnosa Mengidap Sepsis, Apa itu?

Kesehatan | 19 Mei 2021, 11:03 WIB
Wimar Witoelar (Sumber: -)

SOLO, KOMPAS.TV - Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Wimar Witoelar (WW) hari ini, Rabu (19/5/2021) meninggal dunia pada usia 75 tahun setelah sebelumnya didiagnosa mengidap Sepsis.

Dilansir dari Alodokter, Sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi. Komplikasi infeksi tersebut dapat menimbulkan tekanan darah turun drastis serta kerusakan pada banyak organ. Kedua hal ini dapat menimbulkan kematian.

Pada saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif untuk melawan penyebab infeksi. Sepsis muncul ketika sistem kekebalan tubuh ini melawan infeksi secara tidak terkendali.

Baca Juga: Wimar Witoelar, Mantan Jubir Presiden Gus Dur Meninggal Dunia

Gejala dan Penyebab Sepsis

Gejala yang dapat terjadi saat infeksi adalah demam, nyeri otot, dan diare. Selain itu penderita infeksi juga mengalami jantung yang berdebar dan sesak napas.

Sepsis disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi. Sepsis dapat timbul akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur di bagian tubuh manapun. Tetapi, infeksi yang paling sering memicu sepsis adalah paru-paru basah.

Diberitakan sebelumnya, WW meninggal di ICU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 09.00 WIB

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Sapri Pantun Sudah Siapkan Nama untuk Anak Kedua

Lahir dengan  nama Wimar Witoelar Kartaadipoetra, di Padalarang, Jawa Barat, 14 Juli 1945, lelaki dengan rambut kribo ini dikenal sebagai pembawa acara di televisi dan pemilik perusahaan humas. 

Lulusan ITB ini, masuk ke dalam pemerintahan Gus Dur sebagai juru bicara pada tahun 2000-2001.

Ia adalah adik dari Rahmat Witoelar, politikus Partai Golkar yang pernah menjadi Menteri Lingkungan Hidup pada kabinet Indonesia bersatu. 

Tak ketinggalan, alumnus Universitas George Washington ini juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang kerap melakukan kritik pada era Orde Baru melalui program 'Perspektif' di SCTV. Program itu pun sempat disetop lantaran dinilai bertentangan dengan semangat pemerintah era Orde Baru.

Baca Juga: Anita Wahid Heran, Gusdurian Seperti Tata Khoiriyah Tak Lolos TWK KPK: Dia Komitmen Rawat Kebangsaan

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU