Peniadaan Mudik Tak Sepenuhnya Berhasil, Muhadjir Effendy: Bukan Berarti Gagal
Berita utama | 17 Mei 2021, 09:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan peniadaan mudik sudah mampu menekan angka masyarakat yang ingin tetap mudik ke kampung halaman saat lebaran.
“Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus,” kata Muhadjir seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (16/5/2021).
Baca Juga: Menyusul Lockdown, Singapura Putuskan Anak-Anak Bersekolah dari Rumah hingga Akhir Mei
Muhadjir lalu membandingkan jumlah pemudik berdasarkan data yang dimiliki kepolisian dengan prediksi yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Pemudik yang tetap pulang kampung pada Lebaran 2021 berkisar 1 juta orang, jauh lebih rendah dari prediksi 18,9 juta orang.
“Karena ini kan bicara tentang orang, mobilitas, susah untuk dipastikan," kata dia.
"Tetapi apa yang sudah dilakukan Pak Menhub (Menteri Perhubungan), aparat kepolisian dan TNI di dalam melakukan penyekatan dan penindakan ketika berangkat, saya kira ini sangat berharga untuk dijadikan dasar kita membijaksanai menyambut kedatangan mereka arus balik ini,” Muhadjir menambahkan.
Baca Juga: Kekerasan Israel terhadap Palestina, DPR: Indonesia Mestinya Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Muhadjir mengutarakan, pemerintah telah menyiapkan antisipasi untuk menyambut pemudik sekembalinya dari kampung halaman. Muhadjir menambahkan antisipasi tidak hanya diterapkan oleh DKI Jakarta, tetapi juga sejumlah kota lainnya.
“Ibu Kota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kita hitung, termasuk Ibu Kota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik,” ujarnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Membuat Flu Biasa Jadi Lebih Mematikan, Kominfo: Itu Hoaks
Dalam upaya menekan laju penyebaran virus corona, Muhadjir mengatakan Kementerian Kesehatan menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5.000 menjadi 100.000 orang.
“Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudah tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah,” kata dia.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV