Dianjurkan Rasulullah, Begini Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal
Agama | 13 Mei 2021, 23:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Bulan Ramadan dan hari Idulfitri telah berlalu, tapi masih ada satu ibadah yang dapat dilaksanakan untuk menyempurnakan amalan, yakni puasa Syawal.
Puasa Syawal ini bisa dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal setelah hari Idulfitri.
Melansir Kompas.com, Kamis (13/5/2021), hukum puasa Syawal ini merupakan sunah mustahab, sesuatu yang telah dikerjakan oleh Rasulullah satu atau dua kali.
Baca Juga: Berbagi Takjil Dan APD Jelang Buka Puasa
Sunah jenis ini sama seperti hukum salat duha atau melakukan pengobatan dengan media bekam.
Sunah mustahab pada hakikatnya merupakan perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapat pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak akan mendapat dosa atau siksa neraka.
Meski tidak tergolong ibadah wajib, puasa Syawal merupakan ibadah yang sayang jika dilewatkan. Mengingat, puasa ini memiliki segudang keutamaanya, salah satunya mendapat pahala puasa setahun penuh.
Umat Muslim yang mampu melakukan ibadah puasa Syawal dijanjikan oleh Allah SWT akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa selama setahun penuh.
Baca Juga: Jadwal Kebaktian Mundur, Warga Shalat Idul Fitri di Halaman Gereja
Hal ini termaktub dalam hadis dari Muslim:
"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim no. 1164).
Puasa Syawal tidak harus dilakukan selama 6 hari berturut-turut, namun dapat dilakukan secara berselang hari di bulan Syawal.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV