Jokowi Kutuk Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina, PBB Didesak Ambil Tindakan
Peristiwa | 10 Mei 2021, 16:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi pengusiran paksa Israel terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pengusiran dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan.
"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," ujar Jokowi dalam unggahan di akun Twitter resminya @jokowi, Senin (10/5/2021).
"Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," tegas Presiden menambahkan.
Baca Juga: Erdogan Kutuk Penyerangan Israel ke Masjid Al-Aqsa, Menyebutnya Negara Teroris
Hal senada juga disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang mengecam keras serangan teror tentara Israel kepada warga Palestina.
Melalui akun Twitter resmi @Kemlu_RI, Indonesia menentang keras pengusiran paksa 6 warga Palestina dari wilayah Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur serta mengecam tindak kekerasan terhadap warga sipil Palestina di wilayah Masjid Al-Aqsa.
Serangan tersebut telah menyebabkan ratusan korban luka-luka dan melukai perasaan umat Muslim.
"Pengusiran paksa dan tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan berbagai resolusi DK PBB, hukum humaniter internasional, khususnya Konvensi Jenewa IV tahun 1949, dan berpotensi menyebabkan ketegangan dan instabilitas di kawasan," tulis Kemenlu di akun Twitternya yang dikutip Minggu (9/5/2021).
Lebih lanjut Kemenlu mendesak masyarakat internasional lakukan langkah nyata untuk menghentikan langkah Pengusiran paksa warga Palestina dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil.
Baca Juga: Kecam Serangan Milter Israel di Masjid Al-Aqsa, MUI: Tindakan Brutal dan Pengecut
Sebelumnya diberitakan, ketegangan di Yerusalem meningkat pasca-terjadinya kerusuhan pada Jumat (7/5/2021) malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.
Kerusuhan bermula dari pengerahan Polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Al Aqsa.
Polisi Israel yang dilengkapi dengan perlengkapan antihuru-hara membubarkan paksa jemaah tarawih dan menembakkan peluru berlapis karet.
Rekaman video memperlihatkan bahwa jemaah mencoba mempertahankan diri dengan melemparkan kursi, sepatu, dan batu ke arah Polisi Israel.
Kerusuhan yang pecah di Masjid Al Aqsa, Jumat (7/5/2021) malam merupakan buntut dari upaya Israel mengusir warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Sedikitnya 200 warga Palestina dilaporkan terluka akibat aksi kekerasan yang dilakukan Polisi Israel di Masjid Al Aqsa pada Jumat (7/5/2021) malam.
Sejumlah negara juga mengutuk Israel atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, dan upaya pengusiran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Bela Aksi Polisi Israel dalam Kerusuhan di Yerusalem
Penulis : Fadhilah Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV