> >

Viral Bungkus Nasi Kucing Pakai Fotokopi Kartu Keluarga, Ini Respons Dukcapil

Viral | 10 Mei 2021, 13:06 WIB
Tangkapan layar dari fotokopi Kartu Keluarga yang difotokopi dan menjadi bungkus makanan. (Sumber: Twitter/faizaufi)

SOLO, KOMPAS.TV - Media sosial tengah dihebohkan dengan unggahan bungkus nasi kucing yang menggunakan fotokopi kartu keluarga atau KK. 

Foto tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter, @faizaufi, Minggu (09/05/2021) kemarin.

"luar negri: bobol data pribadi penduduk dengan cara hack website database etc etc indonesia: beli nasi kucing," tulis akun tersebut.

Hingga, Senin (10/05/2021) unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari 15 ribu kali dan mendapatkan 530 balasan.

Baca Juga: Viral Aksi Pemudik Nekat Berenang di Laut, Faktanya?

"Buat registrasi kartu perdana selular," tulis netizen. "Lumayan buat daftar prakerja," balas netizen lain.

Peristiwa ini menjadi perhatian netizen karena dokumen yang beredar merupakan data pribadi dan rawan untuk disalah gunakan.

Menanggapi unggahan tersebut, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan data pribadi harus diberantas secara bersama.

Seperti diberitakan Kompas.com, Zudan mengungkap fotokopi KK atau KTP yang menjadi bungkus makanan hanya sebagian kecil dari data yang tersebar.

Baca Juga: Dukcapil Ponorogo Sebut Kartu Keluarga Pembungkus Tempe Seperti Asli

"Yang di nasi bungkus atau bungkus kacang itu hanya minor saja. Lebih ngeri lagi penyebaran data di internet," jelasnya.

Selain itu dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tak mudah menyebarkan data pribadinya di media sosial. Pasalnya tindakan tersebut dapat menimbulkan penyalahgunaan data seperti di fintech.

Baca Juga: Dukcapil: KTP-el yang Telah Lewat Masa Berlakunya atau Telah Kadaluwarsa Masih Tetap Berlaku

"Orang enggak pinjam duit, datanya diambil dari KTP, NPWP, ijazah palsu, rekening bank, kartu kredit, dan lainnya, semua ada kok di internet," ujar Zudan.

Zudan juga mendorong masyarakat dan pemerintah untuk membangun kepedulian terhadap perlindungan data pribadi. Jika menemukan data pribadi dalam bungkus makanan, dia menyarankan untuk menyobeknya atau membakarnya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU