Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Belanja Online hingga Ramai Bipang
Peristiwa | 8 Mei 2021, 13:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat Indonesia untuk belanja online menjelang Lebaran saat ini.
Semua makanan khas daerah dikatakan bisa dipesan online sehingga masyarakat tak perlu mudik ke kampung halaman.
"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," kata Jokowi dalam video, Sabtu (8/5/2021).
"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," sambungnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Anulir Tes Peralihan Pegawai KPK Jadi ASN
Menurut Jokowi, makanan kesukaan warga bisa diantar sampai ke rumah.
Atau, jika mengirimkan oleh-oleh atau hadiah di keluarga yang jauh, pakaian, cinderamata, dan berbagai jenis barang lainnya, tinggal pesan dan kirim secara online.
"Sehingga dapat diterima oleh keluarga atau sahabat kita di mana pun mereka berada," jelas Jokowi.
Dia pun mengajak masyarakat membeli berbagai makanan lokal pada musim mudik 2021 ini.
Namun begitu, ajakan Jokowi itu rupanya ramai di media sosial (medsos).
Bukan tanpa sebab, terselip ajakan Jokowi untuk membeli bipang atau dikenal dengan babi panggang.
Di Twitter, kata "bipang" bahkan menjadi trending topic.
"Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh² mudik "Bipang Ambawang" ? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner "Babi Panggang" dalam suasana mudik lebaran," kata akun @Nicho_Silalahi.
"Ngomong pesan Bipang (babi panggang) dalam konteks liburan lebaran tentu kurang elok. Tapi jangan lupa juga ada libur kenaikan Isa al Masih. Artinya, menyebut Bipang dalam konteks ini tentu bisa dipahami. Kelirunya itu gak semua konteks liburan disebutkan sedari awal. Heboh deh," timpal akun @na_dirs.
Baca Juga: APPBI Prediksi Puncak Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Terjadi 2 Kali
Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV