Sekjen MUI Minta KPI dan Insan Televisi Buat Grand Design Tayangan Sesuai Nuansa Ramadan
Peristiwa | 7 Mei 2021, 20:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, Jumat (7/5/2021), Majelis Ulama Indonesia (MUI) melangsungkan acara laporan hasil pantauan tayangan Ramadan tahap dua.
Pemantauan tahap dua ini merupakan pemantauan final yang berlangsung mulai 23 April 2021 hingga 6 Mei 2021 untuk melihat masih adanya pelanggaran dan komitmen perbaikan program televisi.
Baca Juga: MUI Soroti Program Tayangan Ramadan di Televisi: Buruk Dikoreksi, Baik Diapresiasi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan, dirinya berharap agar program pemantauan program Ramadan untuk tahun depan dilaksanakan lebih maksimal.
Salah satunya dengan menyusun grand design pedoman siaran Ramadan, sehingga tayangan Ramadan yang tampil tahun depan semakin sesuai dengan nuansa Ramadan.
“Media kita ini, satu sisi kita apresiasi di sisi lain masih ada yang memprihatinkan di bulan Ramadan. Maka kita meminta kepada KPI agar juga membuat grand design siaran Ramadan untuk tahun depan. Sehingga kita tidak melulu bersikap reaktif, namun juga proaktif bagaimana menghadirkan siaran Ramadan yang berkualitas,” ujarnya, saat memberikan sambutan dalam acara tersebut, Jumat (07/05) di Kantor MUI Pusat, Jakarta.
Menurut Amirsyah, dengan grand design itu maka bisa tumbuh tayangan televisi yang menghadirkan semangat kemanusiaan, kreatif, dan mengandung pesan-pesan edukatif.
Termasuk juga tayangan Ramadan yang ditampilkan di televisi selanjutnya bisa menjadi kebanggaan bersama.
Dia mengatakan, sebetulnya KPI sudah memiliki pedoman sendiri bernama Indeks Kualitas Program Siaran Televisi.
Program sejenis itu, kata dia, bisa disinergikan dengan Insan Pertelevisian dan MUI, sehingga Ramadan tahun-tahun selanjutnya semakin berkualitas.
“Maka kita harapkan ada sinergi antara KPI, televisi, termasuk MUI sebagai bagian dari lembaga keumatan dan keulamaan yang punya mas`uliah untuk meningkatkan tanggung jawab bagaimana umat kita cerdasan dalam membaca media,” katanya.
Baca Juga: Jelang Lebaran, MUI Ajak Masyarakat Tunaikan Zakat Melalui Lembaga Resmi
Dia menambahkan, MUI tidak ingin program pemantauan siaran televisi di bulan Ramadan hanya menjadi sekadar rutinitas tahunan.
Keinginan menghadirkan grand design panduan siaran Ramadan itu, lanjut Amirsyah, adalah wujud tanggung jawab MUI kepada umat.
“Pemantauan ini tidak sekadar rutinitas, tetapi ini merupakan mas’uliyah atau tanggung jawab MUI sebagai pelindung umat, pemimpin umat, dan penguat umat. Kami juga ingin sampaikan bahwa siaran Ramadan ini menjadi bagian kita bagaimana meningkatkan ikhtiar kita meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV