> >

Presiden Jokowi Ingin Indonesia Menjadi Bagian dari Produsen Teknologi

Berita utama | 4 Mei 2021, 13:04 WIB
Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, Selasa (4/5/2021). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, kecepatan, ketepatan, dan efisiensi adalah fondasi penting untuk menghadapi kompetisi dunia yang sangat ketat. Para perencana harus betul-betul mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Harus itu. Dan kita juga harus menjadi bagian dari produsen teknologi itu sendiri,” kata Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, Selasa (4/5/2021).

Presiden Jokowi lebih lanjut menuturkan Indonesia harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi yang sangat cepat. Apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi Tertinggi Pada Bursa Calon Presiden

“Hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna. Kita jangan hanya menjadi smart digital users, tetapi kita harus mampu mencetak smart digital specialist, mencetak para teknolog yang handal,” ujarnya.

“Yang mampu bersaing yang kompetitf, dan harus mengembangkan smart digital preneur yang mengembangkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja di dalam negeri,” lanjutnya.

Apalagi, sambung Presiden Jokowi, hampir semua perusahaan saat ini adalah perusahan teknologi. Karena dari situlah value added diciptakan, sangat tergantung pada kecanggihan inovasi dan teknologinya.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Pamer Indeks Kepercayaan Jokowi, Fadli Zon: Mudah-mudahan Kesejahteraan Rakyat Naik

“Di sektor keuangan misalnya sekarang ini sudah marak bermunculan yang namanya fintech, yang mampu mengopersikan bisnisnya dengan sangat efisien,” ujarnya.

“Dan industri keuangan sudah mulai bergeser ke perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi. Hati-hati mengenai hal ini,” tambahnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengatakan perlu antisipasi teknologi di dunia kesehatan dan Pendidikan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Anak Indonesia Jadi Pembelajar Sejati

“Inilah perkembangan-perkembangan cepat yang perencanaan harus mengantisipasi semua itu. Harus responsif terhadap disrupsi yang membuat dunia berubah sangat cepat,” katanya.

“Harus responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul sangat cepat, tidak kita duga, harus responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Presiden, belanja teknologi harus diperlukan sebagai belanja investasi.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2021, Jokowi Bagikan Cerita Semasa Sekolah

“Kita garis bawahi ini, harus jelas manfaatnya terutama manfaat publik, manfaat bagi masyarakat dan negara, tapi harus juga dihitung efisiensinya,” katanya.

“Harus dihitung kontribusinya untuk perkembangan teknologi di dalam negeri, harus dihitung return of investmentnya sehingga bisa berkelanjutan terus,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU