Mutasi Corona dari India dan Afrika Selatan Masuk Indonesia, Menkes: Jangan Kendorkan Prokes
Kesehatan | 4 Mei 2021, 08:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat selalu waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Terlebih dengan ditemukannya mutasi virus baru Covid-19 yang saat ini sudah terdeteksi di Indonesia.
"Apapun virusnya, apapun mutasinya, kalau kita disiplin protokol kesehatannya (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) insyaallah harusnya penularan tidak terjadi,” ujar Budi dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (03/05/2021).
Budi mengungkapkan selain varian baru yang berasal dari Inggris, ditemukan juga mutasi virus dari India dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Menkes: Mutasi Baru Covid-19 India dan Afrika Selatan Telah Masuk Indonesia
Mutasi virus tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO karena tingkat penularan yang relatif lebih tinggi.
Sebab itu, Menkes menuturkan pemerintah akan disiplin melakukan upaya 3T (testing, tracing, treatment) untuk mencegah penyebaran mutasi baru virus tersebut.
“Adalah tugas kita bersama untuk segera melakukan isolasi untuk yang terkena, disiplin melakukan testing dan tracing untuk kontak erat dari daerah sekitarnya,” kata dia menegaskan.
“Tugas saya sebagai Menteri Kesehatan adalah terus mengingatkan agar kita harus selalu waspada, jangan sampai lengah, jangan terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan,” imbuh dia.
Baca Juga: Mumpung Mutasi Corona dari India dan Afrika Selatan Masih Sedikit, Menkes Ajak Segera Vaksinasi
Di sisi lain meski kurva penambahan kasus positif secara nasional mengalami penurunan, namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat di setiap saat.
Mengingat masih terdapat beberapa provinsi yang mengalami kenaikan baik dari sisi kasus konfirmasi positif, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, maupun tingkat kematian.
“Kita juga lihat ada beberapa provinsi di Kalimantan seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan karena banyak pekerja migran Indonesia yang kembali, di situ juga ada kenaikan,” kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Muncul Klaster Tarawih dan Bukber, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Superspreader
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV