Pemerintah Persingkat Tahapan Vaksinasi untuk Percepat Herd Immunity
Update corona | 4 Mei 2021, 06:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah berupaya mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat untuk bisa mencapai herd immunity. Satu di antaranya adalah dengan mempersingkat proses atau tahapan dalam pemberian vaksinasi dari empat meja menjadi dua meja.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sesuai melaporkan perkembangan Covid-19 di Indonesia kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresiden, Senin (3/5/2021).
“Tadinya, prosesnya empat meja (sebelum divaksinasi -red) menjadi dua meja, dan waktu tunggunya bisa 15 menit,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: 5 Kabupaten di Provinsi Papua Belum Lakukan Vaksinasi
“Dengan demikian, itu juga bisa mempercepat proses vaksinasi kita,” tambahnya.
Sebelumnya dalam proses vaksinasi Covid-19, peserta harus melewati tahapan empat meja untuk menerima suntikan. Yaitu, meja pendaftaran, verifikasi data, penapisan kesehatan, penyuntikan vaksin, dan tahap observasi.
Selain untuk mencapai herd immunity, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi harus semakin diperkuat dengan adanya mutasi varian baru virus corona dari India dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Mumpung Mutasi Corona dari India dan Afrika Selatan Masih Sedikit, Menkes Ajak Segera Vaksinasi
Sebab, sambung Menkes, berdasarkan keterangan WHO mutasi varian baru virus corona dari India dan Afrika Selatan lebih cepat menular.
“Selama mutasinya masih sedikit yang variant of concern, itu adalah saat yang tepat untuk kita sesegera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
“Oleh karena itu, bulan Mei ini tolong didorong vaksinasinya walaupun puasa dan lebaran karena memang sudah diizinkan,” lanjutnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan tentang Guillain-Barre Syndrome yang Lumpuhkan Guru Susan Usai Vaksinasi Covid-19
Di samping itu, Menkes menuturkan bulan April-Mei ini Indonesia mendapat 5,6 juta dosis vaksin AstraZeneca gratis dari GAVI. Selain itu, ada juga bahan baku Sinovac yang akan diproduksi oleh BioFarma menjadi 18 juta dosis vaksin.
“Bulan (April -red) ini kita sudah kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dari program GAVU yang gratis. Rencananya akan datang lagi sekitar 1,8 juta vaksin AstraZeneca yang gratis, sehingga totalnya ada 5,6 juta,” ujar Menkes.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV