Jawab AS Hikam Soal Negara Korupsi, Mahfud MD: Itu Semua Permainan Medsos Omong Kosong
Berita utama | 4 Mei 2021, 06:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan klarifikasi kepada Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) AS Hikam yang menuliskan di media sosial, dengan menyebut Mahfud MD, agar tidak perlu kecewa terhadap perilaku korupsi dan oligarki pemerintah karena ada kemajuan.
Menurut Mahfud, dia tak mengatakan seperti yang dituliskan peneliti LIPI itu.
“Pak Hikam percaya saya bilang begitu? Pak Hikam percaya bahwa saya bilang korupsi bisa dimaklumi demi kemajuan?,” kata Mahfud MD melalui keterangan tertulis yang diterima KOMPAS TV, Selasa (4/5/2021).
“Pak Hikam percaya bahwa saya bilang untuk mencapai kemajuan ekonomi pemerintah boleh membiarkan korupsi? Itu semua permainan medsos yang omong kosong, Pak. Tak ada itu,” tambah Mahfud MD.
Mahfud mengatakan pernyataannya yang dikemukakannya sebagai nara sumber Webinar "Demokrasi dan Ekonomi" didengar oleh Saiful Mujani, Faisal Basri, dan Halim Alamsyah serta ratusan peserta webinar.
“Saya yang membuka webinar itu. Terlalu amat bodohlah kalau saya bilang begitu,” ujar Mahfud MD.
Dalam Webinar, Mahfud menuturkan di Indonesia korupsi sudah meluas ke berbagai lini. Ada yang bilang, sambung Mahfud, itu karena demokrasi kita kebablasan.
“Korupsi dibangun melalui jalan demokrasi alias menggunakan mekanisme demokrasi. Mari kita sehatkan demokrasi agar bisa mempercepat kemajuan ekonomi. Jangan seperti sekarang, demokrasinya membuat korupsi terjadi di berbagai lini,” jelasnya.
“Korupsi sekarang dapat dikatakan dibangun melalui proses dan cara yang demokratis. Itu rasanya membuat kita sesak dan hampir putus asa,” lanjut Mahfud.
Namun, sambung Mahfud, kita tak perlu terlalu kecewa dan jangan putus asa serta harus terus berjuang melawan korupsi dan menyehatkan demokrasi. Alasannya, karena negara kita merdeka maka negara kita mengalami kemajuan dalam jumlah turunnya angka kemiskinan secara konsisten dari waktu ke waktu.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV