Muncul Klaster Tarawih dan Bukber, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Superspreader
Kesehatan | 1 Mei 2021, 00:58 WIBBaca Juga: Bermunculan Kasus Covid-19 Pada Klaster Tarawih di Banyumas
Jemaah tersebut lanjut Nadia, walaupun sudah sakit tetap berangkat tarawih. Tentunya hal Ini menjadi perhatian.
"Kita sudah tahu bahwa ini demi keselamatan bersama, pemerintah tetap memberikan relaksasi untuk melakukan ibadah selama Covid-19 ini, namun dengan protokol kesehatan yang ketat," tegas Nadia.
Ia mengimbau bagi mereka yang memiliki gejala seperti Covid-19 lebih baik beribadah di rumah.
Tak hanya tarawih, aktivitas seperti buka bersama juga tak lepas dari perhatian Kemenkes.
Nadia kembali mengingatkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat saat menjalankan aktivitas tersebut.
Baca Juga: Muncul Klaster Tarawih di Banyumas, Menag Yaqut Minta Jajarannya Intensifkan Panduan Ibadah Ramadan
Hal ini untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Buka puasa bersama bisa dilakukan, tetapi kembali kami ingatkan perhatikan protokol kesehatan. Pada prinsipnya, makan bersama jadi faktor yang sangat memungkinkan menjadi faktor penularan bersama," imbuhnya.
Klaster perkantoran, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang juga menjadi perhatian Kemenkes.
Faktor kelalaian dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab terjadinya penularan Covid-19 di tengah masyarakat.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV