> >

Polri: Pelarangan Mudik adalah Operasi Kemanusiaan

Update corona | 29 April 2021, 14:49 WIB
Kakorlantas Polri, Pol. Irjen. Drs. Istiono, M.H dalam konferensi pers. Kamis malam (8/4/2021) (Sumber: Youtube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Melalui akun Twitter resminya, Humas Polri menyebut pelarangan mudik adalah operasi kemanusiaa.

Polri menganggap mudik memang sudah jadi tradisi masyarakat Indonesia saat tibanya Hari Raya Idul Fitri. Namun tahun ini, Polri mendukung kebijakan pemerintah untuk melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik.

Sehingga, Polri menyebut tugas pelarangan mudik dijadikan sebagai operasi kemanusiaan.

"Karena operasi itu bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," tulis Divisi Humas Polri di akun Twitternya, Kamis (29/4/2021).

Dalam melakukan operasi pelarangan mudik, Polri menyatakan akan mengedepankan langkah persuasif yang humanis kepada masyarakat.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran, Satlantas Kota Tegal Gencar Lakukan Pengetatan Pemeriksaan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga kembali mewanti-wanti kepada seluruh Kepala Daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan pengendalian masyarakat untuk tidak mudik menjelang libur Idul Fitri.

“Hati-hati dengan yang namanya libur Panjang, kita ini mau libur panjang di Idul Fitri, ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen,” kata Presiden Jokowi dalam Pengarahan Kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia, Kamis (28/4/2021).

Kata Jokowi, beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

“Di daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, Kepri hati-hati ada kenaikan. Karena grafik dan kurva harian selalu kita ikuti,” tambah Preisden Jokowi.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Naik, Jokowi Peringatkan 10 Daerah Ini, Terbanyak di Sumatera!

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengajak masyarakat belajar pada perkembangan kasus aktif virus corona di India.

“India di bulan Oktober November Desember menuju ke Januari berhasil melandaikan kurvanya,” kata Presiden Jokowi.

“Dan bahkan saya ingat di bulan Januari kita telepon pada Menteri Kesehatan India kuncinya apa dan menyampaikan kuncinya adalah mikro lockdown sehingga kita adopsi disini menjadi PPKM skala mikro,” tambahnya.

Saat berhasil melandaikan angka kasus aktif Covid-19, Presiden Jokowi mengatakan India berhasil menurunkan sampai 10.000 kasus per hari.

“Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi sebuah lonjakan yang sangat eksponensial di India menjadi 350.000 kasus aktif per hari,” ujarnya.

“Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati dengan perkembangan yang ada di India dan juga tidak hanya di India ada di Turki kemudian ada di Brazil dan beberapa di Uni Eropa,” tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Pernah Belajar dari India untuk Penanganan Covid-19

Jokowi mengaku khawatir dengan dampak akibat mudik pada Hari Raya Idul Fitri. Sebab berdasarkan data, meskipun ada pelarangan mudik masih ada 18,9 juta orang yang berpotensi tetap pulang kampung pada lebaran.

“Harus disampaikan terus mengenai larangan mudik ini, yang paling penting bagaimana kita menekankan. Sekali lagi mengenai disiplin yang ketat terhadap protokol kesehatan kuncinya ada di situ,” tegas Presiden Jokowi.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU