> >

Jokowi Ungkap Pernah Belajar dari India untuk Penanganan Covid-19

Update corona | 29 April 2021, 11:43 WIB
Jenazah korban Covid-19 dikremasi secara massal di New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021). (Sumber: AP / Altaf Qadri)

JAKARTA, KOMPAS.TV- India tengah menghadapi terjangan 'tsunami' gelombang kedua Covid-19 yang menjadikan lonjakan besar kasus virus Corona di negara tersebut.

Namun siapa sangka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata pernah belajar dari India saat negara tersebut bisa menurunkan laju kasus Covid-19.

Dalam pernyataan langsung Jokowi mengaku pernah menyempatkan diri bertanya melalui komunikasi telepon dengan Menteri Kesehatan India tentang strategi pengendalian Covid-19 di negara mereka.

Baca Juga: Tsunami Corona India: Sudah 17.6 Juta Kasus

"Saya ingat di bulan Januari, kami telepon kepada Menteri Kesehatan India, kuncinya (pengendalian Covid-19) apa? Dan beliau menyampaikan, kuncinya adalah micro lockdown," kata Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah se-Indonesia, ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Nah, langkah strategi micro lockdown India itu lantas diadopsi Pemerintah Indonesia menjadi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Kebijakan itu diterapkan di Tanah Air sejak Januari 2021.

Menurut Jokowi, India pernah menurunkan laju penularan virus menjadi 10.000 kasus Covid-19 per hari. Penurunan itu terjadi selama Oktober 2020 hingga Januari 2021.

Baca Juga: 3.293 Pasien Corona India Meninggal dalam Sehari

Namun dalam perjalanannya, saat ini kasus aktif Covid-19 di negara tersebut mencapai 350.000 dalam sehari. Berkaca dari hal tersebut, Jokowi meminta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia berhati-hati.

"Hati-hati dengan perkembangan yang ada di India, dan juga tidak hanya di India, ada di Tukri, kemudian ada di Brasil, dan beberapa di Uni Eropa. Hati-hati," papar dia.

Lebih lanjut pria asli Solo itu mengatakan, kasus aktif Covid-19 harian di Indonesia saat ini berada di angka 4.000-6.000 kasus.

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Januari lalu yang mencapai 14.000-15.000 kasus aktif dalam sehari.

Baca Juga: Belajar dari Kasus di India, Menkes Imbau Warga Patuhi Prokes

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan saat ini beberapa daerah mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19 seperti Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimatan Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Kepri.

Ia pun meminta para kepala daerah di wilayah-wilayah itu terus waspada dan meningkatkan kehati-hatian.

"Sekecil apa pun kasus aktif di provinsi, di kabupaten, di kota yang bapak ibu pimpin, jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya, ikuti harian. Begitu naik sedikit, segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," tandas pria yang berlatar belakang pengusaha mebel itu.

Baca Juga: Larang Mudik, Ganjar Minta Masyarakat Belajar dari Lonjakan Kasus di India

Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU