> >

Nama Nadiem dan Bahlil Tak Tergantikan dalam Isu Reshuflle Hari Ini

Peristiwa | 28 April 2021, 05:26 WIB

 

Pelantikan enam menteri baru hasil reshuffle di Istana Negara, Rabu (23/12/2020). (Sumber: Tangkapan layar Youtube KompasTV)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden disebut akan melakukan perombakan kabinet secara terbatas pada hari ini, Rabu (28/4/2021). 

Perombakan kabinet terbatas tersebut merupakan konsekuensi dari penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Ristek serta  pembentukan Kementerian Investasi dan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sementara para calon yang bakal duduk di kementerian baru itu tak banyak berubah. Nadiem disebut akan berada di Kementerian Pendidikan dan Ristek. Seperti diketahui, meski banyak dikritik namun setelah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, posisi Nadiem menguat.

Menurut Direkur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, pertemuan Nadiem dan Mega  untuk mengamankan posisi menteri. Sebab, posisi Nadiem Makarim sebagai Menteri sangat mungkin digantikan.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Tak Ada Obrolan Soal Reshuffle dalam Pertemuannya dengan Jokowi

"Ini bagian dari silaturahmi politik, ini mengamankan posisi. Banyak kebijakan (Nadiem) kontroversial, dikritik oleh publik, makanya rawan untuk kena reshuffle," kata Ujang dalam program "Aiman" di KOMPAS  TV, Senin (26/4/2021).

Sementara untuk posisi Kementerian Investasi akan dipegang oleh Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia.

 Apalagi anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi  menyebut tidak ragu dengan  kualitas Bahlil di bidang investasi.

"Secara kualitas, Pak Bahlil mumpuni, namun tidak bisa berbuat banyak karena status kelembagaanya di bawah level kementerian," ujar Awiek, sapaan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini  kepada wartawan, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Umumkan Sendiri Reshuffle Kabinet

Sementara satu kepala badan baru, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) belum memiliki nama yang pasti. Ada yang menyebut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, setelah Bambang Brodjonegoro mengundurkan diri dari posisi Menristek.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU