Ini Spesfikasi MV Swift Rescue, Kapal Penyelamat AL Singapura yang Ikut Pencarian KRI Nanggala-402
Peristiwa | 22 April 2021, 12:41 WIBSecara keseluruhan perangkat yang terdapat di kapal ini mencakup Transfer under Pressure (TUP) chamber untuk 40 orang, Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation & Tracking System, Remotely Operated Vehicle (ROV), helipad berkapasitas 12 ton, dan kapal selam DSAR 6 itu sendiri.
DSAR 6
Dikutip dari indomiliter.com, DSAR 6 adalah kapal selam mini berkemampuan khusus ini dirancang untuk pemakaian lebih dari 25 tahun. Untuk memudahkan evakuasi dan pertolongan, DSAR 6 dilengkapi integrated skirt.
Baca Juga: Ini Rekam Jejak Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
DSAR 6 punya bobot yang paling ringan di kelas DSRV, yakni 22,5 ton dan disebut-sebut relatif mudah dipindahkan dengan transportasi udara (via C-17 Globemaster).
Kapal selam mini ini sanggup menyelam sampai maksimum kedalaman 500 meter, bahkan dalam kondisi tertentu, batas kedalaman bisa tembus sampai 700 meter.
Sebagai kapal selam penolong, DSAR 6 punya payload 1,2 ton, atau bisa membawa maksimum 17 penumpang sekali jalan. DSAR 6 diluncurkan lewat LARS dan mampu diturunkan saat kondisi laut sea state 5.
Sebagai sumber tenaga, DSAR mengadopsi jenis Battery System Fully-redundant Lithium Polymer dengan System Voltage 120V / 24V with 24V emergency supply. Untuk pergerakan kapal ini disokong main propulsion 2 x 10kW electric dan auxiliary propulsion 4 x 3kW hydraulic.
Baca Juga: Dari Black Out danTangki BBM Bocor Diduga jadi Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak
Kapal selam ini punya kemampuan menanjak 60 derajat.
Dalam kondisi normal, DSAR 6 punya operational endurance lebih dari 12 jam, sementara dalam kondisi darurat emergency life support bisa mendukung hingga 96 jam.
DSAR 6 punya panjang 9,6 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 2,7 meter. Selain Singapura, DSAR 6 juga dimiliki oleh AL Australia dan AL Korea Selatan.
Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV