> >

Di Tengah Pro Kontra, Komisi IX DPR Mengaku akan Disuntik Vaksin Nusantara Hari Ini

Kesehatan | 14 April 2021, 09:50 WIB
Komisi IX DPR datang ke UGM untuk melihat secara langsung GeNose, alat deteksi Covid-19, yang sudah digunakan di stasiun kereta api dan sejumlah rumah sakit di Yogyakarta. (Sumber: istimewa)

Baca Juga: Antibodi Vaksin Nusantara Dianggap Tak Meyakinkan, BPOM Belum Mau Keluarkan Izin Uji Klinis Fase II

Penny mengatakan, Vaksin Nusantara tidak memenuhi Good Manufacture Practice (GMP) karena tidak dilakukan validasi dan standardisasi sehingga alat ukurnya tidak terkalibrasi. 

Kemudian, konsep vaksin dari sel dendritik ini juga tidak memenuhi GMP karena dilakukan di tempat terbuka. 

Padahal, kata Penny, vaksin Covid-19 harus steril dengan konsep tertutup karena akan disuntikkan ke tubuh manusia. 

"Artinya harus ada validasi yang membuktikan produk tersebut sebelum dimasukkan lagi ke subjek, itu steril dan tidak terkontaminasi itu yang ada beberapa tahapan yang tidak dipenuhi," kata Penny dalam rapat Komisi IX secara virtual, Kamis (8/4/2021). 

Penny mengatakan, tim peneliti Vaksin Nusantara tak mampu menjelaskan konsep dari vaksin tersebut secara valid, apakah seperti terapi atau pelaksanaan vaksinasi pada umumnya. 

Data-data dari vaksin ini juga masih belum lengkap untuk bisa menjelaskan konsep dari vaksin nusantara. 

Berdasarkan hal tersebut, BPOM belum mengeluarkan izin Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin Nusantara.

Baca Juga: BPOM Ungkap Uji Klinis Vaksin Nusantara Didominasi Peneliti Asing

Namun, Penny menegaskan, BPOM tidak menghentikan vaksin Nusantara.

Ia meminta agar tim peneliti melakukan perbaikan dan menyampaikan perbaikan kepada BPOM sebagaimana hasil review yang diberikan BPOM kepada tim peneliti.

"Silakan diperbaiki proof of concept-nya, kemudian data-data yang dibutuhkan untuk pembuktian kesahihan validitas dari tahap satu clinical trial. Kalau itu semua terpenuhi barulah kita putuskan apakah mungkin untuk melangkah ke fase selanjutnya," ujar Penny.

Pengembangan Vaksin Nusantara dipimpin oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan tim peneliti dari RSUP dr. Kariadi Semarang dan Universitas Diponegoro.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU