Mengenang TMII, Gagasan Ibu Tien Soeharto yang Fenomenal tapi Kontroversial
Peristiwa | 9 April 2021, 05:00 WIBBaca Juga: Profil Singkat TMII, Taman Wisata Miniatur Indonesia Gagasan Tien Soeharto
Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diberi ruang untuk diperagakan di areal seluas 150 hektar ini.
Namun, ketika gagasan ini dilontarkan, berbagai kritik mengemuka di tengah masyarakat. Koran Indonesia Raya yang dipimpin oleh Mochtar Lubis menuliskan tajuk yang pada intinya mempertanyakan kepentinga proyek ini.
Dalam tajuknya yang terbit 4 Januari 1972 yang diberi judul "Ombak-ombak Proyek Mini Indonesia", Mochtar Lubis menulis:
"Sejak Ny Tien Soeharto mengumumkan proyek mininya di depan para gubernur se-Indonesia yang berhimpun di Jakarta untuk menghadiri sebuah rapat dinas, maka ombak-ombak proyek mini Indonesia telah bergulung-gulung behempasan ke segala penjuru Indonesia dan menyentuh pikiran, perasaan, dan tindakan dan kegiatan orang banyak."
Sebulan kemudian, pada 21 Februari 1972, Indonesia Raya kembali melontarkan kritiknya di bawah tajuk berjudul "DPR dan Proyek Mini". Disebutkan, "Kritik-kritik terhadap proyek itu adalah mengenai soal skala prioritas, dilibatkannya pembesar-pembesar negara dalam proyek swasta, dan pula adanya petunjuk bahwa cukup banyak dana negara akan ikut dituangkan di dalamnya untuk sarana-sarana listrik dan sebagainya."
Namun, di tengah berbagai gempuran kritik, proyek ini akhirnya berhasil diresmikan pada 25 April 1975.
Pada masa Orde Baru, TMII adalah kawasan prestius. Berbagai acara kenegaraan sering diadakan di sini selain sebagai tempat wisata. Waktu itu, belum lengkap rasanya ke Jakarta bila tak berkunjung ke TMII.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV