Praktisi Pendidikan Bersama Pemprov DKI Jakarta Buat Gerakan Guru Cerdas
Sosial | 8 April 2021, 17:54 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat pendidikam Indra Charismiadji mengatakan pentingnya kesiapan tenaga didik mengajar peserta didik secara maksimal dengan dua metode pembelajaran: tatap muka dan daring, yang diberlakukan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19.
Indra bersama penggiat pendidikan dan pemerintah provinsi DKI Jakarta membuat program Gerakan Guru Cerdas yang launching pada hari ini, Kamis, 8 April 2021. Program ini dibuat untuk membekali tenaga didik menyesuaikan diri mengajar setelah berlakunya uji coba sekolah tatap muka yang dimulai pada Rabu (7/4/2021) kemarin, hingga 29 April 2021 nanti.
Berlakunya uji coba sekolah tatap muka secara langsung, selama pandemi, mengharuskan tenaga pendidik menguasai cara mengajar secara daring sekligus tatap muka. Namun sebagian tenaga pendidik dianggap kurang siap dengan penerapan dua metode itu secara bersamaan.
“Ngajar secara daring saja kewalahan, apalagi dengan dua model,” ujar Indra kepada Kompas TV.
Indra menjelaskan, program yang ia gagas ini juga bertujuan supaya peserta didik mendapat pendidikan secara maksimal.
“Yang paling penting adalah bagaimana anak-anak kita tetap dapat pelayanan pendidikan, tetap kita bimbing, tetap kita didik supaya menjadi SDM yang unggul,” kata Indra.
Baca juga: 85 Sekolah di Jakarta Mulai Belajar Tatap Muka Hari Ini
Indra menganggap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama ini tak memperhatikan kesiapan tenaga didik yang terlihat seperti menyerah dengan metode belajar daring, untuk mengajar selama pandemi.
Menurut Indra, harapan dari adanya program Gerakan Guru Cerdas adalah tenaga didik yang memiliki persiapan cukup dan mampu menyesuaikan diri selama pandemi, cara mengajar tatap muka terbatas, daring maupun secara bersamaan langsung.
Pelatihan akan dilakukan selama 100 hari dan diharapkan dengan program ini para tenaga didik siap mengajar di tahun ajaran baru nanti.
Peserta Gerakan Guru Cerdas terbuka secara gratis bagi semua tenaga pendidik, baik dari sekolah negeri, swasta maupun madrasah dari level PAUD hingga SMA atau SMK.
Indra menjelaskan, program Gerakan Guru Cerdas tidak menggunakan APBD semua murni dari relawan.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV