PLN Sudah Nyalakan 25 Persen Listrik di Kota Kupang NTT, Wilayah yang Terdampak Siklon Seroja
Berita utama | 7 April 2021, 20:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, badai siklon seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan 3.986 gardu padam.
Akibatnya, 635.000 pelanggan di Kota Kupang, NTT, tidak mendapatkan aliran listrik.
“Sampai dengan hari ini Rabu tanggal 7 April 2021, kami berhasil menyelesaikan sejumlah gardu tepatnya 1005 gardu atau 25% dari yang terdampak itu sudah berhasil kami nyalakan,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, Rabu (7/4/2021).
“Sehingga diharapkan nanti 142.000 pelanggan itu sudah bisa dinyalakan,” tambahnya.
Baca Juga: Update Korban Bencana NTT: 124 Orang Meninggal Dunia, 74 Orang Hilang
Syamsul Huda menuturkan, saat ini penanganan listrik di wilayah NTT dilakukan oleh 442 personil.
Selanjutnya, sambung Syamsul, pihaknya akan menambah personel untuk bisa segera memulihkan listrik di NTT.
“Karena tentu kami yakin bahwa teman-teman di NTT ini bagian dari korban juga, bagian yang terdampak musibah, sehingga mungkin sebagian di antara mereka konsentrasi untuk apa namanya, menyelamatkan anggota keluarganya,” ujarnya.
“Sehingga kami perlu bantu dari temen-temen dari unit lain dari Nusa Tenggara Barat kemudian dari Makassar, Maluku, juga dari Bali dan Jawa timur. Kami akan berangkatkan ke sana secara bertahap. Saat ini kami siap memberangkatkan kurang lebih sekitar 50 orang,” imbuhnya.
Baca Juga: Toko Bahan Bangunan Naikan Harga Saat Bencana NTT, Gubernur: Tak Ada Prihatinnya
Lebih lanjut, Syamsul Huda mengimbau masyarakat di Kota Kupang yang belum mendapatkan listrik untuk bersabar.
Pihak PLN, sambungnya, akan mencoba melayani secepat mungkin untuk listrik bisa kembali menyala di Kupang.
“Mohon kesabaran masyarakat untuk bisa menunggu sampai dengan PLN menyalakan listrik di tempat-tempat yang sekarang mengalami padam,” tuturnya.
“Kenapa, karena jangan sampai nanti kalau dinyalakan sebelum waktunya itu justru akan menimbulkan atau mengakibatkan bahaya bagi masyarakat sekitar," katanya, menambahkan.
Baca Juga: MUI Ajak Masyarakat Beri Dukungan dan Buka Donasi Bencana NTT
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV