Kritik Keras Anwar Abbas untuk Menag Terkait Doa Semua Agama: Tak Harus seperti Itu
Agama | 6 April 2021, 17:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat sosial, ekonomi, dan keagamaan Anwar Abbas mengkritik keras ajakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal pembacaan doa semua agama pada kegiatan Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Abbas, Menag Yaqut semestinya melihat pembicara dan mayoritas peserta yang hadir dalam suatu acara Kemenag.
Jika pembicara atau peserta yang hadir lebih banyak ke satu agama tertentu, lanjut Abbas, doanya bisa disesuaikan. Dengan kata lain, pembacaan doa seharusnya mengikuti penganut agama terbanyak yang ada di daerah tersebut.
Baca Juga: Menag Yaqut Minta Setiap Acara di Kemenag Diisi Doa dari Semua Agama di Indonesia
"Di daerah dan atau di tempat yang orang Islam banyak di situ, ya silakanlah di situ doanya menurut agama Islam dan yang non Islam silakan menyesuaikan diri untuk juga berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing," ujar Anwar seperti dikutip dari Tribunnews, Selasa (6/4/2021).
Abbas mencontohkan, untuk di Bali, karena di sana mayoritas penduduknya beragama Hindu, maka doanya dipimpin oleh tokoh dari agama Hindu. Sementara yang non Hindu menyesuaikan dengan agamanya masing-masing.
"Kalau di NTT silakan, doanya dalam agama Katolik dan di Sulut atau Papua dengan agama Kristen Protestan," jelas Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Anwar menuturkan bahwa pelaksanaan nilai-nilai toleransi dan demokrasi adalah seperti itu. Dia pun menyebut bahwa pelaksanaan toleransi tidak harus dengan mengikuti ajakan Yaqut soal doa semua agama.
"Seperti itulah kita menegakkan dan menghormati demokrasi dan toleransi. Jadi pelaksanaan dan implementasi kata toleransi itu tidak harus seperti yang dikatakan Menteri Agama tersebut," ucap Anwar.
Baca Juga: Menag: Pengajian Selama Ramadan di Masjid Paling Lama 15 Menit, Kapasitas 50 Persen
Penulis : Fadhilah Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV