> >

Viral Bocah Berenang di Depan Plaza Indonesia, Anies Pernah Sebut Ketimpangan Luar Biasa di Jakarta

Sosial | 5 April 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi kemiskinan dan ketimpangan di DKI Jakarta. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah foto viral di media sosial Instagram dan Twitter memperlihatkan anak-anak yang berenang di selokan depan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menyebut ada ketimpangan luar biasa di wilayahnya.

Seorang fotografer bernama Priyombodo mengambil gambar itu dan mengunggahnya di akun Instagram @priyombodo. Priyombodo menyoroti soal ketimpangan sosial di Ibu Kota Indonesia itu.

Baca Juga: Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Ditaksir Rugikan Negara Rp20 Triliun, 10 Kali Kerugian Korupsi E-KTP

“Jakarta Selow - Sebuah realita urban ketika anak-anak kota bermain di selokan tepat di depan sebuah pusat perbelanjaan di jantung ibu kota di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Sabtu (3/4/2021),” tulis Priyombodo sebagai keterangan foto.

Warganet pun ramai mengomentari foto itu. Ada yang menyoroti pula ketimpangan sosial dari foto itu.

“Dulu pernah denger crita temen yg punya kenalan org Jepang, si org Jepang ke pas ke Indo kaget, ngeliat betapa jomplangnya keadaan di dlm mall yg mewah bgt dan di luar mall di Jakarta yg ya kayak di foto itu,” tulis akun Twitter @Randomt61609964

Sementara, warganet lain mempermasalahkan tata ruang kota yang tidak berpihak pada warga miskin.

“Ini titik episenter sebuah kota berpenduduk hampir 11 juta, tapi sama sekali tidak memiliki ruang terbuka publik yang betul-betul bisa dinikmati oleh semua orang.

Sekeliling Bundaran ditembok mati oleh pemilik lahan, dijadikan fasilitas untuk si kaya. Yang lain? Maaf-maaf saja,” ujar akun Twitter @adriansyahyasin.

Gubernur Anies Baswedan pernah menyinggung soal ketimpangan ekonomi ini pada tahun pertama menjabat.

Baca Juga: KPK Tangkap Konglomerat Samin Tan

“Kalau kita mau lihat kemiskinan yang ekstrem, maka tidak usah jauh-jauh, datang ke Jakarta. Ingin lihat kekayaan ekstrem? Enggak usah jauh-jauh, datanglah ke Jakarta. Di sinilah yang ekstrem itu dua-duanya ada,” kata Anies pada Minggu (7/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Anies mengaku, kemiskinan di Jakarta terlihat melebihi kemiskinan yang ia lihat di berbagai daerah Indonesia lainnya.

“Jadi sudah sempat keliling ke pelosok yang jauh-jauh. Sudah lihat kemiskinan. Tapi waktu tahun lalu kampanye di Jakarta, rasanya seperti baru lihat kemiskinan,” ucapnya.

Menurut Anies, warga di daerah masih bisa merasakan udara bersih dan sumber daya yang mencukupi. Hal berbeda dialami warga DKI Jakarta.

“Sampai di sini, miskin dalam kesempitan. Miskin dalam udara kotor, miskin dalam ketidakpastian pekerjaan, miskin dalam ketimpangan yang luar biasa,” ujar Anies.

Data BPS pada Februari 2021 menyebut, DKI Jakarta adalah provinsi dengan angka kemiskinan terendah kedua, setelah Bali. Hanya 4,69 persen penduduk DKI Jakarta yang masuk kategori miskin.

DKI Jakarta juga mempunyai indeks keparahan kemiskinan dan indeks kedalaman kemiskinan yang rendah. 

Indeks keparahan kemiskinan menunjukkan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Sementara, indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Baca Juga: Bank Dunia: Pandemi Menyebabkan Orang Miskin Tambah Miskin dan KDRT Meningkat

DKI Jakarta berada di peringkat kedua terendah provinsi dalam dua indeks itu setelah Bali. Meski begitu, DKI Jakarta menjadi peringkat ketiga provinsi yang paling timpang di Indonesia.

DKI Jakarta memiliki gini ratio 0,400. Ketimpangan di Jakarta hanya kalah dari DI Yogyakarta (0,437) dan Gorontalo (0,406).

Ketimpangan ekonomi masih jadi pekerjaan rumah paling besar pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta. Ironisnya, hal ini terjadi di wilayah tempat ekonomi berputar paling deras di Indonesia.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU