> >

Bahaya Mutasi Virus Corona E484K 'Eek', Sudah Masuk Indonesia Lewat Jepang

Kesehatan | 5 April 2021, 17:06 WIB
Ilustrasi mutasi Eek atau E484K virus Corona. (Sumber: MIT News Office)

Baca Juga: Waspada N439K, Varian Baru Virus Corona

Ravindra Gupta, peneliti Universitas Cambridge Inggris menyebut, mutasi E484K dapat memperkuat virus Corona melawan kekebalan tubuh.

Para peneliti memperkirakan kombinasi varian B117 dan E484K dapat lebih mematikan dari varian Corona sebelumnya.

Senada dengan itu, peneliti Harvard University dari Amerika Serikat, Alejandro Balazs telah menemukan virus “Eek” ini di kalangan pasien di New York. Balazs juga menyebut virus “Eek” ini bisa melawan balik antibodi dari vaksin Covid-19.

“Sementara penelitian tentang varian New York sedang berlangsung, temuan kami menunjukkan bahwa varian serupa yang menyimpan E484K mungkin lebih sulit untuk dinetralkan oleh antibodi yang diciptakan oleh vaksin,” ungkap Balazs, dikutip dari Reuters.

Meski begitu, ia tetap menyarankan vaksinasi Covid-19 untuk menghindari gejala parah dari varian baru itu.

“Penting untuk mempertimbangkan bahwa vaksin meningkatkan jenis kekebalan lain yang dapat melindungi dari penyakit yang parah,” kata Balazs.

Untuk melawan varian B117 dan mutasi E484K, tubuh memerlukan jumlah antibodi serum lebih banyak agar tak terjangkit.

Baca Juga: CDC: Dua Minggu setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Dapat Berkumpul Tanpa Masker

Tim peneliti vaksin Novavax dan vaksin Oxford AstraZeneca sedang merancang agar produk mereka dapat lebih efektif melawan mutasi Eek ini.

Sementara itu, peneliti menyarankan masyarakat ikut berpartisipasi melawan penyebaran virus Covid-19 agar tak muncul varian baru Corona. 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU