> >

Kesaksian 4 Terduga Teroris: Ingin Ledakkan Pom Bensin Hingga Rakit Bom Balas Perlakuan Brimob

Kriminal | 4 April 2021, 18:26 WIB
Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

JAKARTA, KOMPAS TV - Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 mengamankan empat terduga teroris yang diduga berafiliasi atau menjadi bagian dari Front Pembela Islam (FPI), organisasi yang telah dilarang oleh pemerintah.

Keempat terduga teroris yang telah diamankan itu masing-masing bernama Zulaimi Agus, Bambang Setiono, Wiloso Jati, dan Ahmad Junaidi.

Baca Juga: Alasan Terduga Teroris Bambang Setiono Minta Rizieq Shihab Dibebaskan

Dalam pernyataannya, mereka mengakui bahwa belum lama bergabung dengan organisasi FPI, yakni tepatnya pada 2019 dengan pimpinan Habib Hasan Al Hasny.

Mereka juga mengaku merencanakan sejumlah aksi teror di Tanah Air. Sebelum akan melakukan aksi teror tersebut, mereka sudah melakukan beberapa kali pertemuan di Sukabumi, Jawa Barat dan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, mereka merencanakan bakal melakukan aksi teror. Mereka akan meledakkan pom bensin, melempar air keras ke arah polisi dan beberapa aksi lainnya.

Menurut pengakuan salah satu terduga teroris, mereka melakukan aksi teror salah satunya karena menuntut mantan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab agar segera dibebaskan.

Baca Juga: Kesulitan Ekonomi, Istri Terduga Teroris di Sukabumi Dapat Bantuan dari Presiden Joko Widodo

Terduga teroris bernama Zulaimi Agus mengatakan, dirinya mulai membuat bom TATP sejak terjadi insiden kerusuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu pada 2019.

"Saya belajar membuat hal tersebut dari blog-blog dengan cara mengaktifkan VPN," kata Zulaimi dalam pengakuannya yang dikutip pada Minggu (4/4/2021).

Zulaimi mengaku membuat bom untuk balas dendam atas perlakuan aparat Brimob pada saat menangani kerusuhan di Bawaslu. "Saya ingin menegakkan keadilan dengan cara saya sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Merespons Tindakan Teror di Makassar dan Mabes Polri, BEM SI Desak Polisi Usut Tuntas Terorisme

Sementara itu, terduga teroris lainnya bernama Bambang Setiono alias Abi mengaku gabung dengan FPI sejak Desember 2020.

Abi merencanakan aksi teror berupa meledakkan pom bensin menggunakan bom molotov. Ia mengaku melakukan hal itu untuk menuntut Rizieq Shihab dibebaskan.

Kemudian, terduga teroris atas nama Wiloso Jati mengatakan tergabung dalam FPI Jagakarsa dan tergabung dengan kelompok Bambang Setiono alias Abi setelah Rizieq Shihab ditangkap.

"Saya pernah ditawari untuk menjadi eksekutor oleh Bambang Setiono dan melemparkan bom molotov," ujar Wiloso.

Baca Juga: Teroris Zakiah Aini dan Koboi Duren Sawit Punya KTA Basis Shooting Club, Apa Itu?

Terakhir, terduga teroris atas nama Ahmad Junaidi mengungkapkan menjadi simpatisan FPI sejak kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia dari Arab Saudi.

Sejak saat itu, Junaidi mengaku kerap ikut pengajian yang dipimpin Habib Hasan Al Hasny. Pengajian itu digelar setiap malam Jumat dan diadakan bergilir ke setiap rumah anggota pengajian.

"Setiap abis pengajian kami biasa membahas tentang negara, terkait negara yang sudah dikuasai China, dan kekayaan alam yang diambil," kata Junaidi.

Adapun keempat teroris tersebut diamankan Densus 88 di sejumlah tempat di wilayah Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

Baca Juga: Penyerang Mabes Polri Zakiah Aini Pernah Kuliah di Universitas Gunadarma Jurusan Akuntansi

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU