Merespons Tindakan Teror di Makassar dan Mabes Polri, BEM SI Desak Polisi Usut Tuntas Terorisme
Hukum | 4 April 2021, 00:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nofrian Fadli Akbar, Koodinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Seluruh Indonesia (BEM SI), meminta aparat Kepolisian usut tuntas masalah terorisme.
Desakan tersebut didasarkan pada aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri beberapa waktu lalu.
"Mendesak agar pihak kepolisian mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya terkait permasalahan ini," kata Nofrian melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (3/10/2021).
Baca Juga: BEM SI: Ibu Megawati Terlalu Generalisir Jika Menyebut Sumbangsih Milenial Hanya Demo
Kata Nofrian, dampak dari aksi terorisme sangat besar. Banyaknya korban akibat tindakan teror menjadikan terorisme bukan lagi kejahatan pidana biasa.
Ia menganggap, terorisme merupakan ancaman berbahaya dan tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan. Di mana harus ada penanganan serius dari pemerintah.
"Sebuah negara bahkan pemerintahan dunia untuk bekerja sama memutus mata tindak terorisme. Proses penanganan dan pemberantasan terorisme tentunya harus melibatkan semua pihak," ujar dia.
Baca Juga: Istri Kaget dan Tak Percaya Jika Suaminya Terlibat Terorisme
Kerja sama yang dimaksud Nofrian yakni dengan seluruh aparatur negara, baik TNI, Polri, serta masyarakat untuk memberikan pencegahan dan pencerdasan tentang bahayanya terorisme.
Dalam keterangannya, ia juga menegaskan bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan agama tertentu. Sebab tidak ada agama yang mengajarkan umatnya menyakiti lebih lagi menumpahkan darah orang lain.
Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV