> >

10 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari India Tertunda Pengirimannya

Update corona | 1 April 2021, 16:01 WIB
Seorang tenaga kesehatan menunjukkan botol berisi vaksin Astrazeneca di Stuttgart, Jerman, Jumat (19/3/2021). (Sumber: Marijan Murat / dpa via AP)

PALEMBANG, KOMPAS.TV- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavia mengatakan, pengiriman 10 juta dosis vaksin AstraZeneca dari India mengalami penundaan lantaran jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut melonjak tajam.

Akibatnya, vaksinasi massal yang dijadwalkan pemerintah Indonesia selesa pada Desember 2021 mendatang kemungkinan besar molor selama satu tahun.

Menurut Tito, pemerintah India melakukan embargo karena adanya lonjakan kasus positif Covid-19 yang tinggi. Sehingga, mereka tak mengizikan untuk mengimpor vaksin keluar wilayah sementara waktu.

Baca Juga: Mengandung Unsur Babi, Ponpes di Jember Tolak Vaksin AstraZeneca: Kalau Sinovac Nggak Apa-apa

"Grafik di India yang semua turun sekarang menjadi meledak, pemerintah setempat melarang impor vaksin karena dikhususkan untuk mereka dulu. Sebanyak 10 juta vaksin AstraZeneca yang kita pesan mengalami keterlambatan karena pending di India,” kata Tito di Palembang, Rabu (31/3/2021).

Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini menggunakan jalur impor untuk pengadaan vaksin Covid-19.

Adapun vaksin yang disiapkan berasal dari tiga negara, yakni Sinovac berasal dari China, Pfizer dari Amerika Serikat serta AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII).

Pada Juli 2021 nanti, vaksin Pfizer baru akan tiba di Indonesia dan langsung didistribusikan ke seluruh wilayah.

Baca Juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca Sesuai Standar WHO

"Vaksin merah putih diperkirakan selesai akhir desember. Sebelum mengandalkan itu (vaksin merah putih) kita harus impor,"ujar mantan Kapolri tersebut

Lebih lanjut Mendagri Tito mengungkapkan, Menteri Kesehatan membuat time line penyelesaian vaksin berlangsung April 2022.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian saat dengar pendapat dengan DPR RI. (Sumber: Divisi Humas Polri)

Namun, Presiden meminta vaksinasi selesai untuk 332 juta jiwa pada Desember 2022.

"Targetnya sehari harus 1 juta divaksin, sampai hari ini baru 400 sampai 500 ribu yang divaksin. Mungkin sedikit lambat karena AstraZeneca terpending di India," lanjut pensiunan jenderal polisi itu.

Untuk mengatasi keterbatasan jumlah vaksin saat ini, pemerintah pusat pun membuat deadline dengan vaksinasi sasaran khusus.

Seperti tenaga kesehatan, lansia, pelayanan publik, TNI/Polri bahkan pedagang dan pengemudi ojek online.

"Setelah semuanya selesai, baru vaksin diberikan kepada kelompok yang lain. Dengan begitu daerah diharapkan bisa cepat menyelesaikan vaksinasi,” tandas Tito.

Baca Juga: MUI Sebut Mengandung Tripsin Babi, Ini Bantahan AstraZeneca

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU