Asah Kemampuan Critical Thinking Siswa dan Guru dengan Baca, Tulis, serta Diskusi
Sosial | 1 April 2021, 00:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penting bagi siswa dan tenaga pengajar memiliki kemampuan critical thinking yang di peroleh dan diasah dengan cara banyak membaca, diskusi, dan menulis.
Untuk itu, ribuan siswa, guru, kepala sekolah, dan pegiatan literasi dari seluruh Indonesia pun antusiasme mengikuti Festival Literasi Nasional 2021 secara virtual.
Acara Festival Literasi Nasional ini merupakan acara puncak pertemuan, pembelajaran, perayaan, dan penganugrahan, atas setiap program-program literasi yang diselenggarakan oleh Gerakan Menulis Buku-Indonesia (GMB-Indonesia) sepanjang tahun.
Melalui acara ini, GMB-Indonesia menciptakan ruang yang mempertemukan pegiat literasi dan pendidikan di seluruh Indonesia untuk berbagi inspirasi dan suka cita bersama, sekaligus menganugerahkan ribuan penghargaan dan total hadiah ratusan juta rupiah.
“Tahun ini kami menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan. Mulai dari penulis cilik, pegiat literasi, psikolog, dan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. R. Agus Sartono,” terang Rendy Langgeng, Ketua Penyelenggara ketika ditanya konsep acara.
Dalam salah satu isi seminar dikatakan bahwa penting bagi para siswa dan guru memiliki kemampuan critical thinking yang diperoleh dan diasah dengan cara banyak membaca, diskusi, dan manulis. Semua peserta pun menyetujui.
“Festival Literasi Nasional akan kembali digelar pada tahun depan dengan lebih meriah. Karena kita semua percaya, berliterasi tidak melulu perihal membaca buku-buku di sudut kamar yang remang dan menjemukan. Tetapi juga, sebuah gemerlap perayaan, atas karya, gairah, dan kebersamaan. Di GMB-Indonesia, kembang api senantiasa menyala setiap harinya,” pungkas Lenang Manggala selaku pendiri GMB-Indonesia.
Pada acara ini, GMB-Indonesia mengumumkan nama-nama siswa, guru, kepala sekolah dan pegiat literasi yang berhasil memenangkan penghargaan.
Di kategori kepala sekolah, MI Plus Walisongo, SMAS Katolik ST John Paul II Maumere NTT, dan SMP Negeri 1 Bantul berhasil memenangkan penghargaan tingkat nasional dan didapuk menjadi Sekolah Percontohan Literasi Nasional.
Untuk kategori siswa dengan karya puisi, SDN Junrejo 1 Kota Batu, SMPN 1 Bantul dan MAN 2 Kota Bima masing menyabet gelar juara 1 nasional untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK.
Kategori penulisan cerpen dimenangkan oleh SMPIT Nur Hidayah Surakarta untuk jenjang SMP/MTs, dan SMA Sahabatqu Sleman untuk jenjang SMA dan sederajat.
Tak hanya itu, GMB-Indonesia juga menganugerahakan piala Adi Acarya Award kepada Lindung Ratriawan, Akbar Setia, Nur Rohmah dan Joko Susanto berkat karya dan kontribusinya di bidang literasi.
Sedangkan Teacher Literacy Award dianugerahkan kepada Negara Mangkubumi dari SMPN 2 Sengkang, Joy Eldwin Raharusun dari SMP YPPK Santo Donbosco Fakfak, serta Tri Sulistyo Rini yang saat ini mengajar di SD Negeri 1 Ploso.
Lalu Rety Widiati, Ahmad Amali Kurniawan serta Rr. Citra Permana menjadi pemenang Sosialisator Program Literasi Nasional, dan Jemima Mulyandari didaulat sebagai penerima penghargaan Penggerak Literasi Nasional berkat dedikasi dan kontribusi mereka dalam mengembangkan program literasi di tingkat daerah dan nasional.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV