Polri: Terduga Teroris Jaringan Bom Bunuh Diri Makassar Berbaiat kepada JAD di Markas FPI
Kriminal | 30 Maret 2021, 23:58 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Polri terus melakukan perburuan terhadap sejumlah terduga teroris yang diduga terlibat dalam jaringan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021).
Sejauh ini, Detasemen Khusus tau Densus 88 sudah menangkap 7 terduga teroris.
Mereka masing-masing berinisial AS alias Eka alias AL, SAS, IL, R alias M, Andri alias AN, MM, dan MAN.
Baca Juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Korelasi Terduga Teroris dengan FPI: Tim Masih Mendalami
Kabag Penum Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengungkapkan ketujuh terduga teroris yang diamankan itu belum termasuk dua orang yang melakukan pemboman pada Minggu Palma kemarin.
"Jadi, 7 orang dalam proses penyidikan dan 2 meninggal. Total ada 9 orang," kata Kombes Ahmad dalam konferensi persnya di Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa (30/3/2021).
Dari ketujuh orang yang ditangkap itu, kata Ahmad, dua di antaranya yakni AS alias EKA alias AR dan SAS sempat berbaiat kepada jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Markas Front Pembela Islam (FPI).
Hal itu diketahui pihak kepolisian saat melakukan interogasi kepada AS setelah berhasil ditangkap.
Baca Juga: Eks Pengacara FPI: Atribut FPI Bisa Dibeli Dimana-mana, FPI Sudah Bubar
Kombes Ahmad mengatakan, aksi pengeboman Gereja Katedral Makassar memang sudah direncanakan sebelumnya.
Terduga AS merupakan salah satu yang berperan merencanakan aksi amaliyah itu.
"AS alias EKA alias AR perannya ikut dalam perencanaan dan mengikuti kajian di Villa Mutiara," ucap Ahmad.
"Kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang yang saat itu dipimpin Ustaz Basri."
Baca Juga: Kapolda Metro Ungkap Atribut FPI dari Terduga Teroris di Condet dan Bekasi, Ini Penjelasannya
Selain AS, Densus 88 juga mengamankan SAS karena diduga terlibat perencanaan aksi bom bunuh diri tersebut. Sama seperti AS, SAS diduga juga mengikuti baiat kepada JAD di Markas FPI.
"SAS tahu betul tentang perencanaan yang akan dilakukan oleh saudara L dan YSF tersebut," ujar Ahmad.
"Juga bersama-sama mengikuti kajian di Villa Mutiara, dan termasuk mengikuti baiat yang dipimpin oleh saudara Basri."
Selanjutnya, Kombes Ahmad menuturkan, Densus 88 juga menangkap tersangka berinisial R alias M. Dia berperan melakukan survei lokasi amaliyah.
Baca Juga: Perubahan Sikap Pelaku Bom Makassar: Marahi Ibu saat Ritual Adat hingga Tak Mau Makan Daging
Survei lokasi itu dilakukan M bersama pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri tersebut.
"Saudara R alias M ikut melakukan survei ke lokasi amaliyah bersama L dan YSF. Jadi saudara R ini sebelumnya survei, artinya sudah direncanakan titik dilakukannya aksi amaliyah bunuh diri tersebut," ujar dia.
Menurut Ahmad, tersangka terakhir yang ditangkap beberapa waktu lalu berinisial AN. Dia juga berperan dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Kemudian, Andre alias AN yang sama juga mengikuti perihal perencanaan, mengikuti kajian dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al Bhagdadi di villa mutiara," kata Ahmad.
Baca Juga: Sosok L Pelaku Bom Makassar, Yatim sejak Usia 5 Tahun dan Mulai Berubah saat Berhenti Kuliah
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV