Moeldoko Sebut Partai Demokrat Mengalami Pergeseran Arah, Hinca: 'Anda Tidak Mengerti Partai Ini'
Berita utama | 29 Maret 2021, 15:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Pandjaitan, membantah pernyataan Kepala Kantor Staf Kepresiden Moeldoko yang menyebut Partai Demokrat mengalami pergeseran dan arah demokrasi. Hinca pun menilai Moeldoko telah menyatakan hal yang tidak benar soal Partai Demokrat.
“Saya menolak secara tegas apa yang disampaikan oleh Moeldoko,” tegas Hinca Pandjaitan Senin (29/3/2021).
Hinca mengatakan, Partai Demokrat merupakan partai tengah, partai nasionalis sesuai dengan AD/ART. Tak hanya itu, kader-kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia mulai dari pusat hingga ranting menyadari itu.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap Alasan Mau Pimpin Demokrat: untuk Menyelamatkan Negara
“Bahkan kalau Moeldoko paham betul, coba nyanyikan mars partai Demokrat, di situlah ikhtiar doa, semangat, tujuan,” jelas Hinca.
“Karena itu, kalau ada yang bilang begitu, Anda tidak tahu partai ini, Anda tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti, sekali lagi saya katakan saya tolak dan tidak benar, sebab Demokrat kami adalah Demokrat sejati,” tambah Hinca.
Hinca lebih lanjut merespons pernyataan Moeldoko yang mengatakan SK Kemenkumham terhadap hasil KLB di Deli Serdang akan keluar minggu ini. Bagi Hinca, akan sulit bagi kubu Moeldoko untuk mendapatkan pengesahan hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serang.
Baca Juga: Ini Sikap KPK Soal Desakan Partai Demokrat Kubu Moeldoko Buka Kasus Korupsi Proyek Hambalang
“Kami tidak melihat ada peluang mereka untuk melengkapi memenuhi semua persyaratan itu secara penuh, karena sudah kami sampaikan kepada publik tidak mungkin bisa dipenuhi karena memang tidak sesuai dengan mekanisme yang ada,” ujar Hinca Panjaidtan.
Sebelumnya, Moeldoko melalui unggahan video di akun Instagramnya mengatakan, ada perubahan arah demokrasi di internal Partai Demokrat. Dari situasi tersebut, Moeldoko mengaku dirinya didaulat untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Baca Juga: Minta KPK Buka Lagi Kasus Hambalang, Partai Demokrat Kubu Moeldoko: SBY dan Ibas Bisa jadi Saksi
“Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat,” ujarnya.
Selain itu, Moeldoko juga menyampaikan ada kecenderungan tarikan ideologis di tubuh Partai Demokrat. Atas dasar itu, eksistensinya di Partai Demokrat diklaim bukan hanya sekadar menyelematkan Partai Demokrat tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV