Tidak Mau Melegitimasi Kepemimpinan AHY, Marzuki Alie Cabut Gugatan Pemecatan Dirinya
Berita utama | 24 Maret 2021, 08:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Marzuki Alie tidak ingin melegitimasi kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Atas dasar itu, Marzuki Alie mencabut gugatannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah memecat dirinya secara tidak hormat.
Demikian Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat versi KLB Saiful Huda Ems (SHE) mengatakan melalui keterangan tertulis kepada Kompas.TV, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga: Demokrat AHY: Sejak Awal KLB Moeldoko Itu Abal-Abal, Wajar Dikembalikan Kemenkumham
“Tidak ada urgensinya lagi bagi Pak Marzuki Alie dan kawan-kawan yang sudah dikembalikan status keanggotaan partainya seperti semula oleh KLB Partai Demokrat, melanjutkan gugatannya lagi terhadap AHY di PN Jakarta Pusat,” kata Saiful Huda.
“Selain alasan itu dengan mengajukan gugatan terhadap Ketum PD AHY ke Pengadilan Negeri, maka itu berarti Marzuki Alie dan kawan-kawan sama dengan melegitimasi Kepengurusan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY. Maka atas dasar alasan seperti itulah gugatan terhadap Ketum Partai Demokrat AHY dicabut,” tambahnya.
Saiful Huda lebih lanjut menekankan kepada pihak Partai Demokrat pimpinan AHY untuk tidak mengeluarkan suara sumbang. Saiful Huda membantah, pencabutan laporan terhadap AHY sebagai bentuk ketidak percayaan diri Marzuki Alie dan kawan-kawan.
Baca Juga: Kubu AHY Optimistis Memenangkan Posisi Sebagai Partai Demokrat yang Sah di Indonesia
“Itu salah besar! Sebab sebagaimana yang saya jelaskan di atas, gugatan itu dicabut selain karena Pak Marzuki Alie dan kawan-kawan menganggap sudah tidak ada lagi urgensinya,” kata Saiful Huda.
“Juga karena Pak Marzuki Alie tidak ingin memberi kesan bahwa Partai Demokrat itu ada dua, apalagi membenarkan adanya satu Partai Demokrat saja yang dipimpin mantan "pelarian" Mayor AHY,” tambah Saiful Huda.
Marzuki Alie, sambung Saiful Huda, termasuk semua peserta KLB bersepakat dan memutuskan hanya ada satu Partai Demokrat dengan Ketua Umum Moeldoko.
Baca Juga: Bukan Tegakan Demokrasi, Darmizal Sebut SBY Bangun Tirani di Partai Demokrat
“Dan sekarang pada kenyataannya masyarakat lebih menyukai Partai Demokrat yang dipimpin oleh Pak Jenderal daripada Partai Demokrat yang dipimpin Pak Mayor,” ujarnya.
“Ini semua bisa kita lihat dari banyaknya pengamat politik profesional yang memberikan dukungannya untuk Pak Moeldoko,” klaim Saiful Huda.
Baca Juga: Belum Ke Kemenkumham, Demokrat Kubu Moeldoko Masih Rapihkan Dokumen
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV