Momen Rizieq Shihab Bawa-Bawa Nama Presiden Jokowi di Sidang Perkara Kerumunan Petamburan
Hukum | 20 Maret 2021, 12:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Mantan Pemimpin FPI Rizieq Shihab bersikeras agar sidang perkara kerumunan di Petamburan digelar secara tatap muka alias offline.
Rizieq menegaskan jika dirinya harus mengikuti sidang onlie maka Presiden Jokowi harus menerbitkan Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang mengatur dirinya untuk mengikuti sidang secara online.
Awalnya Rizieq menyatakan dirinya punya hak untuk hadir di persidangan sesuai dengan amanat Undang-Undang. Ia merasa diperlakukan tidak adil jika sidang tetap dilakuakan secara online.
Baca Juga: Momen Rizieq Hanya Diam saat Berulang Kali Ditanya Hakim
"UU menjamin saya untuk hadir di ruang sidang, saya menuntut UU itu diterapkan, ini pengadilan ada di bawah UU, kok hak saya dirampas,” ujarnya saat persidangan perkara kerumunan Petamburan di PN Jaktim, Jumat (19/3/2021).
Permintaan Rizieq untuk dapat dihadirkan di tengah sidang menjadi perdebatan antara dirinya dengan hakim.
JPU pun meminta hakim dapat tegas melanjutkan sidang dan tidak menanggapi permintaan terdakwa karena persidangan secara online telah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana di Pengadilan Secara Elektronik.
“Kami memohon majelis hakim, terdakwa dikategorikan telah membuat kegaduhan di persidangan, maka kami mohon diterapkan Pasal 176 KUHP supaya mengeluarkan terdakwa dari ruang sidang dan melanjutkan persidangan,” ujar JPU.
Baca Juga: Polres Jaktim Ciduk 32 Simpatisan Rizieq Shihab yang Langgar Protokol Kesehatan, Dua Positif Corona
Rizieq pun kembali meminta majelis hakim agar dirinya tetap dihadirkan di persidangan. Ia juga akan tertib mengikuti proses sidang jika dilakukan secara offline.
Namun permintaan itu ditolak oleh Ketua Majelis Hakim Suparman Nyompa.
Hakim Suparman menyatakan peridangan secara online dikarenakan Indonesia masih dilanda pendemi Covid-19. Untuk itu perlu adanya protokol kesehatan dengan mengurangi interaksi langsung.
Baca Juga: Ngotot Sidang Offline, JPU Minta Majelis Hakim Keluarkan Rizieq Shihab dari Ruang Persidangan
Hakim Suparman juga menjelasakan sidang secara online ini bukan hanya diterapkan di Indonesia, negara lain juga melakukan hal yang sama.
“Ini adalah tempat habib memperoleh keadilan, makaknya itu ikuti dengan baik proses persidangan ini. Apabila habib tidak ingin mengikuti persidangan ini, maka merugikan habib sendiri,” jelas Hakim Suparman.
Memberikan syarat
Rizieq pun kembali menyatakan bahwa dirinya memiliki hak untuk harus hadir di tangah sidang seperti amanat UU.
Jika diri harus mengikui sidang, maka Presiden Jokowi harus menerbitkan Perppu yang mengatur dirinya untuk mengikuti sidang secara online.
Baca Juga: Langgar Prokes, Polisi Amankan 32 Simpatiasan Rizieq Shihab, 2 Diantaranya Positif Covid-19
“Saya menghormati proses hukum saya siap hadir duduk di ruang sidang sesuai amanat UU. enggak bisa Perma mengalahkan UU, kecuali UU itu diubah DPR atau presiden Jokowi hari ini membuat Perppu yang membuat wajibkan saya hadir online, saya siap mentaati UU atau Perppu yang ada. Tapi kalau UU yang dilanggar seperti ini, di mana saya mencari keadilan. Sidang online ini saja sudah tidak adil,” ujarnya.
Meski memberikan syarat agar Presiden Jokowi harus membuat Perppu, namun sidang dengan agenda pembacaan dakwaan tetap berlangsung.
Rizieq Shihab didakwa melakukan penghasutan sehingga menimbulkan kerumunan. Dampak kerumunan tersebut terjadi saat acara peringatan Maulid Nabi dan pernikahan putrinya di Petamburan pada 14 November 2020.
JPU menyatakan hasutan agar masyarakat datang ke acara tersebut disampaikan Rizieq saat berceramah di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Jalan Tebet Utara 2B, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga: Majelis Hakim Minta Rizieq Shihab Dihadirkan Secara Paksa di Sidang Online
Jaksa berpandangan hasutan yang dilontarkan Rizieq merupakan perbuatan pidana yang bertentangan dengan penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, mengingat kondisi Jakarta dan sekitarnya sedang dalam keadaan darurat kesehatan.
Rizieq bersama Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idurs Al-Habsyi, dan Maman Suryadi dinilai tidak menghiraukan dan malah mendorong masyarakat untuk beramai-ramai ke Petamburan.
"Seharusnya sebagai orang yang dihormati meberikan imbauan kepada simpatisan untuk menjauhi kerumunan dan bukan malah mengajak masyarkat berkumpul dengan mengabaikan protokol kesehatan," ujar jaksa saat membacakan surat dakwaan di PN Jaktim.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV