Terkait Wacana Mudik, Epidemiolog: Pemerintah Tidak Konsisten antara Perkataan dan Perbuatan
Berita utama | 17 Maret 2021, 16:29 WIBSaat itu, Budi menyebut, Kemenhub dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sedang menyiapkan protokol kesehatan ketat untuk mengakomodasi mudik Lebaran. Tim itu akan berkoordinasi untuk melacak kasus Covid-19 di antara masyarakat yang bepergian.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan sejauh ini kebijakan mudik lebaran 2021 masih dalam tahap pembahasan oleh kementerian dan lembaga terkait.
Meski masih dalam pembahasan, Satgas mengingatkan masyarakat mudik di tengah pandemi dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.
Berkaca pada libur panjang Idul Fitri pada Mei 2020 lalu, angka kasus baru Covid-19 meningkat 69-93 persen yang terjadi pada Juni 2020, atau dua minggu setelah libur lebaran.
Bila akhirnya pemerintah tak melarang mudik, Dicky Budiman memperingatkan masyarakat untuk membatasi bepergian.
Baca Juga: Menhub Bilang Tidak Larang Mudik Lebaran 2021, Satgas Covid-19: Masih Dibahas Belum Putuskan
“Dalam kondisi ini lebih baik masyarakat tidak mudik ya. Karena kita juga masih berhadapan dengan ancaman virus Corona strain baru B117, yang lebih cepat menular dan dapat meningkatkan angka kematian,” kata Dicky.
Jika masyarakat terpaksa bepergian, Dicky Budiman menyarankan melakukan tes Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan.
“Ini sangat penting, vaksin itu tidak menghilangkan kewajiban testing. Bisa dengan PCR atau rapid tes antigen, tidak selain dua itu," tegas Dicky.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV