Jokowi Mengakui Tren Pertumbuhan Ekonomi Belum Maksimal
Berita utama | 17 Maret 2021, 15:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai menunjukkan tren yang positif.
“Meskipun harus juga kita akui belum juga maksimal,” kata Presiden Joko Widodo menyatakan dalam Peresmian Pembukaan Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Rabu (17/3/2021).
Untuk pengakuan itu, Jokowi mengatakan tidak akan berhenti untuk terus berupaya melakukan perbaikan tren pertumbuhan ekonomi. Meskipun dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan krisis semua bangsa di dunia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta HMI Tumbuh Bersama Zaman
“Tapi tidak ada kata lelah dalam kamus saya, apalagi di era krisis yang melanda dunia,” ujarnya.
Karena itu, sambung Jokowi, pemerintah hingga kini terus bekerja keras untuk memulihkan kesehatan masyarakat dari bahaya Covid-19. Termasuk, membangkitkan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan yang telah dilakukan.
“Banyak program prioritas yang diluncurkan, yang bertujuan menolong ekonomi rakyat supaya tetap bisa bertahan,” kata Jokowi.
Baca Juga: Era Disrupsi dan Perubahan Sangat Cepat, Jokowi Minta HMI Tidak Terpaku pada Kebesaran Masa Lalu
Jokowi lebih lanjut meminta, PMII yang merupakan anak kandung Nahdlatul Ulama untuk berkontribusi nyata membantu menyelesaikan persoalan bangsa. Dengan menjadi navigasi perubahan sebagai organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaftif.
“Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda islam yang akan ikut menentukan maju mundurnya Indonesia masa depan,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, saat ini banyak organisasi yang digilas oleh perubahan karena tidak sigap beradaptasi. Jokowi menginginkan kader PMII benar-benar menguasai ilmu dan teknologi sebagai sebuah kewajiban. Sebab, sambung Jokowi, perubahan selalu tidak ramah bagi yang tidak siap berubah dan berhenti belajar.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Terima Kasih Perawat Indonesia, Tangguh Mengemban Amanah
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV