> >

Blak-blakan Donny Gahral Adian Soal Kepatutan Moeldoko Mundur atau Bertahan Dari KSP

Berita utama | 15 Maret 2021, 16:28 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian. (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyerahkan sepenuhnya kepada Moeldoko untuk bertahan atau mundur dari jabatan Kepala KSP.

Donny mengaku tidak ingin mencampuri urusan Moeldoko untuk kepatutan bertahan atau mundur sebagai KSP.

“Itu urusan beliau (Moeldoko -red). Kita nggak ada hak untuk mengomentari,” kata Donny Gahral, Senin (15/3/2021).

“Itu urusan beliau apakah mau mundur atau tidak. Jadi kita serahkan pada beliau, kalau saya nggak bisa komentar apakah mau mundur atau tidak,” lanjutnya.

Baca Juga: Disebut Dipinang Moeldoko dan Marzuki Alie Masuk Demokrat, Ini Kata Mantan Wakapolri Syafruddin

Lantas, dikonfirmasi bagaimana aktivitas Moeldoko dalam menjalankan perannya sebagai Kepala KSP, Donny menuturkan, hingga kini Moeldoko masih melakukan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Kepala KSP.

“Masih melakukan kegiatan sehari-hari selaku Kepala Staf, semua berjalan sesuai tupoksi. Normal saja,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Donny kemudian menegaskan apa yang dilakukan Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak ada kaitannya dengan Istana.

Menurut Donny, apa yang dilakukan Moeldoko di KLB Partai Demokrat adalah haknya dalam berpolitik.

“Tidak ada sangkut pautnya dengan presiden, tidak ada sangkut pautnya dengan istana, itu urusan pribadi Pak Moeldoko selaku warga negara yang punya hak politik dipilih dan memilih,” katanya.

Baca Juga: Moeldoko Disebut akan Tinggalkan KSP, Ini Nama-nama Sosok Jenderal Penggantinya

“Perkara itu sah atau tidak akan dibuktikan di Kemenkumham,” tambahnya.

Seperti diberitakan Kompas.TV 5 Maret 2021, Moeldoko menyatakan menerima untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kesediaan Moeldoko ini direspons Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurutnya, Moeldoko bukanlah kader Partai Demokrat.

Moeldoko juga tidak dipilih oleh pemilik suara yang sah. Tak hanya itu, penggagas KLB Partai Demokrat juga merupakan kader pecatan.

Pasca-KLB, situasinya makin memanas antara Demokrat AHY dan Demokrat Moeldoko.

AHY berkeyakinan Moeldoko melakukan pengambilalihan partai bukan atas perintah Presiden Jokowi, meski ada di lingkaran istana.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Jengkel, Laporannya soal Andi Mallarangeng Ditolak Gara-Gara UU ITE

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU