> >

Pengakuan Pembuat Dinding Beton yang Tutup Akses Rumah Warga Ciledug, Klaim Tanah Milik Ayahnya

Peristiwa | 15 Maret 2021, 14:24 WIB
Kondisi keluarga yang rumahnya dipagari beton di RT 04 / RW 03 Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. (Sumber: WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Bangunan yang dibeli Munir memiliki luas kurang lebih 1.000 meter persegi. Bangunan itu kini ditempati oleh Asep dan keluarganya.

Selain tinggal di sana, mereka juga mengelola gedung tersebut sebagai tempat fitness.

Asep berujar, sebelum dilelang bank, bangunan yang dibeli ayahnya memang milik keluarga Ruli. Ruli, menurut Asep, lantas mengekelaim tanah di depan bangunan tersebut.

Asep menyebutkan, Ruli mengaku-ngaku jalan selebar 2,5 meter di depan rumah Asep merupakan hibah dari keluarganya kepada pemerintah. Adapun total lebar jalan tersebut sekitar 3,5-4 meter.

Oleh karenanya, Ruli membangun dua dinding sepanjang kurang lebih 300 meter di jalan di depan bangunan fitness yang juga rumah Asep tersebut.

Baca Juga: Akses Rumah Warga di Ciledug Ditembok, Camat: Pihak yang Klaim Tanah Tidak Kooperatif

Ketinggian dinding sekitar 2 meter dan jarak antardinding sekitar 2,5 meter. Dua dinding itu memanjang mulai dari depan gang gedung fitness hingga ujung jalan gang tersebut

Saat dinding itu dibangun, masih ada akses masuk rumah dan gedung fitness dengan lebar sekitar 2,5 meter. Akses sebesar 2,5 meter itu bertahan kurang lebih selama 17-18 bulan.

Banjir kemudian merendam permukiman tersebut dan menjebol salah satu dinding pada 21 Februari 2021.

Dinding yang jebol selebar kurang lebih 3 meter adalah dinding yang terjauh dari rumah Asep.

Baca Juga: Sekarang Jalur Sepeda di Sudirman-Thamrin Dipasang Pembatas Berbahan Beton, Motor Dilarang Masuk

"Dia mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," papar Asep.

"Ibu saya juga perempuan, enggak mungkin mampu buat l  ngehancurin dinding itu."

Oleh karena itu, lanjut Asep, Ruli mendatangi rumah Asep dan gedung fitness tersebut serta mengancam ibu Asep dengan membawa senjata tajam.

Ruli tak memercayai ucapan ibu Asep bahwa dinding itu jebol diterjang banjir.

Kemudian Ruli memaksa menutup total akses satu-satunya yang dimiliki keluarga Asep dan pengunjung tempat fitness tersebut.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Akses Rumah Warga Ciledug yang Ditutup Dinding 2 Meter

Tak hanya itu, menurut Asep, Ruli juga memasang kawat di bagian atas dinding.

"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," sebut dia.

Karena akses keluar masuk rumah ditutup total, Asep dan keluarganya harus naik turun tangga dan kursi untuk memanjat dinding tembok tersebut.

Asep menambahkan, keluarganya lantas melaporkan ancaman tersebut kepada aparat kepolisian. Asep berharap permasalahan yang dihadapi keluarganya dapat segera selesai.

"Kami ya ingin lega lah jalannya, masak ditutupin begini," ucap dia.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU