> >

Amien Rais Curiga akan Muncul Aturan Presiden 3 Periode

Politik | 14 Maret 2021, 06:05 WIB
Mantan Ketua Partai Amanat Nasional Amien Rais mengaku curiga ada pihak yang ingin mengubah hukum agar jabatan presiden dapat berlangsung selama tiga periode. (Sumber: (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku curiga sejumlah pihak hendak membuat aturan hukum agar jabatan presiden dapat berlangsung selama tiga periode.

Hal ini ia ungkapkan dalam video berjudul “It’s Now or Never” di akun YouTube  Amien Rais Official. Amien juga banyak mengungkapkan keresahannya atas kondisi negara.

“Akankah kita biarkan, plotting rezim sekarang ini akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya?" kata Amien, Sabtu (13/3/2021).

Baca Juga: Prahara Partai Demokrat: Hubungan SBY dan Moeldoko, Kawan atau Lawan?

Amien juga cemas, politik Indonesia sedang membawa demokrasi lebih dekat pada kematian.

“Rezim itu sesungguhnya sedang mengarah kepada penguburan demokrasi kita,” kata Amien.

Hal yang ia maksud penguburan demokrasi ini salah satunya terkait dengan kehadiran mafia dan cukong.

“Kehidupan bangsa sudah dicengkeram oleh mafioso-mafioso itu. Ada mafia beras, mafia daging, mafia gula, mafia pupuk, mafia terigu, mafia cabe, mafia bawang, mafia minyak, mafia obat-obatan, mafia pajak. Bahkan yang paling berat adalah mafia hukum,” ungkap Amien.

Ia pun mengutip perkataan Menko Polhukam Mahfud MD pada September 2020.

“Di mana-mana, calon-calon itu 92 persen dibiayai oleh cukong dan sesudah terpilih, itu melahirkan korupsi kebijakan,” kata Amien menirukan perkataan Mahfud pada Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Moeldoko di KLB Demokrat, Pengamat: Pak Jokowi Diuntungkan

Selain itu, Amien juga menyoroti penyelenggaraan pemilu serentak.

“Jangan sampai terjadi yang direncanakan bahwa Pileg tingkat II, Pileg tingkat I sampai Pileg Nasional, ditambah Pilpres, ditambah Pilkada sekian ratus kabupaten dan kota disatukan dalam tempo yang sama. Itu adalah bunuh diri demokrasi,” ujar Amien.

Amien pun meminta masyarakat mendesak pemerintah agar hal itu tak terjadi.

“Ini luar biasa. Jadi sekarang ini kita semua sudah sampai pada tahapan Its now or never. Tomorrow will be too late (Sekarang atau tidak sama sekali. Besok sudah akan terlambat)," tegas Amien.

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan mendukung amandemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden.

“Amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi tiga periode bagi presiden yang sudah terpilih dua kali. Agar Jokowi dan SBY bisa kembali mencalonkan lagi di Pilpres 2024,” cuit Arief melalui akun Twitter @bumnbersatu.

Baca Juga: BW Sebut Brutalitas Demokrasi Era Jokowi, Ini Kata Ngabalin..

Dalam sebuah video di kanal YouTube Viral Nusantara Servis, Arief juga mengusulkan amandemen hukum itu karena menilai jabatan presiden dua periode tak cukup.

“Pak Jokowi harus diberikan kesempatan lagi untuk maju yang ketiga kalinya dan harus kita ubah konstitusinya karena sepuluh tahun itu saya pikir enggak cukup bagi dia membangun Indonesia,” kata Arief.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU