Belajar Pancasila dari Desa Karungan
Peristiwa | 15 Maret 2021, 19:51 WIBSetelah resmi beroperasi pada September 2020 di bawah pengawasan Satgas Covid-19, Pasar Bahulak ternyata berjalan lancar dan banyak membawa manfaat bagi masyarakat desa. Setidaknya, 74 pedagang yang semuanya merupakan warga desa bisa berjualan dan 292 tenaga kerja bisa ikut terlibat saat kegiatan pasar dilakukan dua pekan sekali.
Dalam diskusi yang sama, anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah mengatakan tidak perlu meniru negara lain untuk menjalankan sistem perekonomian. Melainkan, dengan merumuskan kebijakan pembangunan dan ekonomi berdasarkan nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat.
"Warga di Desa Karungan menjelaskan itu semua dan itu bisa dilihat dengan kemunculan Pasar Bahulak. Ada kehendak bersama, keinginan bersama, dan ada pelibatan dari warga masyarakat," tutur Luluk.
Luluk menilai, Desa Karungan mampu menciptakan pola inklusif yang kelak menjadi model kegiatan bagi daerah lain. Hal ini penting untuk mengokohkan posisi Indonesia di tengah gempuran yang bersifat global.
Baca Juga: Merespon Usulan BPIP, Kemendikbud Pertimbangkan Mata Pelajaran Pancasila Masuk Kurikulum
"Warga di Desa Karungan menjelaskan itu semua dan itu bisa dilihat dengan kemunculan Pasar Bahulak. Ada kehendak bersama, keinginan bersama, dan ada pelibatan dari warga masyarakat," tutur Luluk.
Lanjutnya, "Di desa bisa menerapkan aktivitas (ekonomi Pancasila) karena ada modal kepercayaan satu sama lain. Ini menjadi modal yang langka dan harus kita hidupkan kembali.”
Selain dihadiri narasumber dari Komisi IV DPR RI serta Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP, diskusi ini juga dihadiri oleh Direktur Advokasi dan Kemendes PDTT Fachri Labalado, Kesbangpol Kabupaten Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, serta aktivis sekaligus pegiat desa Anom Surya Putra.
Melalui diskusi ini, Akbar berharap nilai-nilai Pansasila yang terwujud di Pasar Bahulak dapat ditularkan dan direfleksikan ke daerah-daerah lainnya.
"Ini bisa meningkatkan perekonomian bangsa dan membangun ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan sila kelima. Itu yang diharapkan, ujung tombak untuk tumbuhnya masyarakat yang sejahtera itu harus dimulai dari desa," pungkas Akbar.
Penulis : Elva Rini Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV