> >

Belajar Pancasila dari Desa Karungan

Peristiwa | 15 Maret 2021, 19:51 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengunjungi Pasar Bahulak di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (7/3/2021). (Sumber: BPIP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Ideologi Pancasila (BPIP) menyebutkan Pancasila sebagai nilai yang tidak hanya bisa dipelajari melalui teori-teori di tataran akademis, namun juga dari kehidupan masyarakat.

Seperti yang terjadi di Desa Karungan dalam membangun Pasar Bahulak, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Menurut Direktur Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Akbar Hadiprabowo, apa yang dilakukan masyarakat Desa Karungan selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Melalui semangat gotong royong, masyarakat berhasil membangun tanah kas desa seluas empat hektare menjadi destinasi wisata Pasar Bahulak yang mampu menopang ekonomi desa.

"BPIP membangun Pancasila tak hanya di bangku sekolah tapi juga di lapangan seperti di Pasar Bahulak ini," kata Akbar saat menjadi pembicara diskusi bertajuk 'Ngobrol Pancasila di Desa, Mewujudkan Desa Pancasila dan Penguatan Nilai Gotong Royong' di Pasar Bahulak, Desa Karungan, Kabupaten Sragen, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: BPIP Sarankan Pancasila Masuk ke UU Sistem Pendidikan Nasional

Untuk diketahui, BPIP baru saja menetapkan Desa Karungan dan Pasar Bahulak, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, sebagai Desa Pancasila dan Gotong Royong.

Awalnya, Pasar Bahulak merupakan tanah kas Desa Karungan seluas empat hektare yang belum dikelola dengan maksimal. Kemudian dengan semangat gotong royong dan ketulusan masyarakat desa, Pasar Bahulak dibangun untuk mewadahi beragam kuliner unik yang tak lagi bisa ditemukan di pasar modern.

Warga bisa bernostalgia melalui ragam kuliner langka yang dijual di Pasar Bahulak, di antaranya soto bathok, sego menir, nasi jagung, tiwul, wedang gemblung, wedang secang, jamu gendhong, hingga kaos bahulak.

Untuk bisa menikmati jajanan ini, warga perlu menukar koin di pintu masuk dengan harga Rp 2.000 per koin. Jika koin yang ditukar tidak habis, maka sisanya bisa ditukarkan kembali ke loket awal sehingga uang bisa dikembalikan sejumlah koin yang tersisa.

Penulis : Elva Rini Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU