Jokowi Pecat Pejabat Akibat Impor Pipa, Luhut: Pertamina Ngawurnya Minta Ampun
Peristiwa | 9 Maret 2021, 21:45 WIB“Nah kecintaan kita, kepada idealisme itu kita menurut saya kurang. Anda lebih muda dari saya. Saya 74 tahun tahun ini. Jadi saya sedih kadang-kadang melihat anak muda itu, maaf istilah saya melacurkan profesionalismenya hanya sekedar gini (uang) saja,” tutur Luhut.
Terkait TKDN, Luhut sepakat dengan Jokowi soal pentingnya komponen dalam negeri untuk mendukung pembukaan lapangan kerja.
“Saya jelaskan kepada pak presiden, kita punya belanja modal, belanja barang itu kira-kira Rp 1.300 triliun. Anda bisa bayangkan semmua kalau itu bisa kita gunakan 60 persen atau 50 persen saja local content itu 50 bilion dollar (AS),” beber Luhut.
Menurut Luhut, penggunaan komponen dalam negeri untuk proyek pemerintah serta BUMN juga dapat menghemat anggaran. Ia pun pernah menyarankan Presiden Jokowi untuk memecat pejabat yang tak patuh.
Baca Juga: Di Hadapan Jokowi, Amien Rais Singgung Ancaman Neraka Jahanam Ketika Bahas Penembakan Laskar FPI
“Jadi saya bilang, kalau nanti ada kita ketahuan pak presiden, bapak harus memecat. Mengganti orang itu. Karena kalau tidak, kita ini semua beragama tapi pada hakekatnya kita mengkhianati apa yang kita yakini dengan berbohong, menipu, dan sebagainya. Nah ini yang menurut saya kita harus bekerja dengan hati,” kata Luhut.
“Bertameng di belakang kesalehannya sesuai agamanya masing-masing. Padahal dia maling,” pungkasnya.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV